أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
Aku
berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Kata أَعُوذُ diambil dari
lafadz اَلْعَوْذُ yang memiliki 2 makna yaitu: Bermakna memohon ketentraman dan
bantuan pada rahmat Allah Ta’ala dan penjagaan-Nya. Dari makna bahasa di atas
dapat disimpulkan bahwa dalam kata-kata أَعُوذُ terkandung makna
permohonan kepada Allah agar dengan rahmat dan penjagaan-Nya dapat terhindar
dari gangguan syaithan.
Kata- kata Asy-Syaithan
diambil dari kata Asy-Syathnu yang
berarti “ jauh”, berarti karena kefasikannya ia sangat jauh dari setiap
kebaikan. Lafadz Arrajim dalam
kalimat A’udzubillahi
minasy-syaithan-Arrajim adalah isim fail yang bermakna isim maf’ul yang
mengandung arti dia terlempar dan terusir dari kebaikan.
Apabila kamu membaca Al Quran
hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari
syaitan yang terkutuk.
Allah
SWT firman Allah:
Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan,
maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. (Fusilat:
36)
Menurut al-Hafidz Ibnu Katsir Ta'awwudz berarti
meminta perlindungan kepada Allah sekaligus
pengakuan atas kekuasaan-Nya.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia.(Q.S. Yusuf : 5)
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada
Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku
dari kedatangan mereka kepadaku.". (al-Mu'minun :96-97)
Berlindung kepada Dzat yang Maha Kuat, menjadikan
siapapun dan apapun tidak bisa memasukinya kecuali atas izin-Nya. Kita bisa
menjadi kuat dan selamat dari bisikan dan kedatangan setan lantaran kita
memasuki perlindungan dan benteng Allah. Tanpa Allah kita tidak bisa berbuat
banyak ketika setan hadir dan membisiki hati.
Allah berfiman dalam hadits Qudsi:
Orang lemah akan menjadi kuat apabila ia memasuki
perlindungan Raja Yang Perkasa. Masuklah dalam perlindungan-Ku, sehingga engkau
sanggup mengeluarkan setan dari taman hati-mu. Ucapkanlah : "a'udzubillahi
minasy syaithanir rajiim / aku berlindung kepada Allah dari setan yang
terkutuk"
Setan tidak dapat berbuat apapun terhadap orang yang
beriman kepada Allah, baik lahir maupun batin: Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas
orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya
(syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas
orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An-Nahl : 99-100)
Orang
yang mengambil setan sebagai pemimpin/tuhan adalah orang yang memperturutkan
hawa nafsu yang rendah. Tidak sedikit juga orang yang mengambil setan sebagai
tuhan, yang pada akhirnya setan tidak hanya berbahaya untuk dirinya, tapi juga
dapat membahayakan keluarga dan lingkungannya. Padahal Allah telah berfirman:
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani
Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagi kamu".
“Sesungguhnya
syaithan berjalan pada anak Adam pada urat-urat darah dan aku takut dia akan
memasukkan sesuatu yang buruk kedalam hatimu.” (HR. Bukhori Muslim)
”Bersabda
Rosulullah SAW. “Sesungguhnya syaithan meletakkan perutnya pada hati anak
Adam apabila ia ingat kepada Allah, maka
ia (syaithan) bersembunyi dan jika ia lupa, maka syaithan melahap hatinya,
itulah waswasul khannas.”( dikeluarkan oleh Al Hafidz Al Maushuliy).
Al-Bukhari
meriwayatkan dari Sulaiman bin Shurad ra katanya,
"Ada dua orang yang saling mencela di
hadapan Rasulullah saw, sedang kami duduk di hadapan beliau. Salah seorang dari
keduanya mencela lainnya dalam keadaan marah dengan wajah yang merah padam.
Maka Rasulullah saw bersabda, 'Sesungguhnya aku akan mengajarkan suatu kalimat
yang jika ia mengucapkannya, niscaya akan hilang semua yang dirasakannya itu.
Jika ia mengucapkan : 'A'uudzubillaah iminasysyaithoonirrajiimi'."
Sesunggguhnya Setan setiap saat
selalu mengintai dan berusaha untuk masuk ke dalam hati manusia untuk
menimbulkan was-was, agar manusia terjerumus dalam Neraka. Maka kita harus
senantiasa melafazkan : “A’udzubillaahi minasysyaitho nirrojiim” setiap
saat.
|
Amalan
: Biasakanlah membaca Ta’awudz :
1.
Sebelum mebaca Basmalah
2. Sebelum
memulai Shalat.
3. Sebelum
membaca Al-Qur’an.
4. Ketika
mendapatkan mimpi yang buruk.
5. Ketika
merasakan was-was Setan.
6. Sebelum
tidur dan saat membersihkan tempat tidur.
7. Saat
Hendak mendatangi isteri.
8. Di
waktu pagi, siang, sore, dan malam hari.
9. Memulai
setiap pekerjaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar