Tentang kelompok pertama tidak
perlu kita bahas detail karena memang sudah ma’ruf bahwa untuk mendatangkan
hujan mereka berdo’a dengan sungguuh-sungguh kepada Alloh SWT sebagaimana
dijelaskan dalam QS Al Baqoroh : 22
Mengenai kelompok kedua karena
mereka berkolaborasi dengan Jin tentunya melalui prektek-praktek kleniknya
berusaha agar hujan datang maupun berhenti/pindah sesuai keinginannya, dan
orang seperti ini dikenal dengan istilah dukun. Senjata mereka adalah dupa,
miyak wangi, bunga dan jampi-jampi agar Jin datang untuk membantu mewujudkan
keinginannya, perhatikan firman Alloh SWT “Dan bahwasanya ada beberapa orang
laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, maka jin- jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS Jin
: 6).
Cara
kerja pawang pada umumnya :
1.Ada
yang mensyaratkan beberapa kaleng bir untuk minum makhluk halus penggeser
hujan.
2.Ada
pawang yang menggunakan mantra dan
meminta keluarga mengucapkan mantra tersebut.
3.Ada
pawang yang minta disediakan beberapa rantang nasi dan sebuah payung hitam.
4.Ada
yang membalikkan sapu lidi bekas dan ditancapkan bawang merah dan cabai merah.
5.Ada
yang melarang shahibul hajat untuk mandi sepanjang hari.
6.Ada
pula yang minta disediakan berpuluh-puluh batang rokok dari lintingan daun
nipah.
7.Ada pawang tidak diperkenankan menyentuh air dan
harus puasa ngebleng.
8.Ada
juga pawang yang berziarah ke makam leluhur orang yang minta bantuan.
Proses Terjadinya Hujan dalam Teori
Islam
Hanya Allah yang dapat menurunkan hujan. ( QS. Luqman: 34 )
dan (Asysyuro:28 )
Malaikat Izrail melaksanakan
perintah Allah. Mengumpulkan Qoza'ah yaitu gumpalan kecil awan. Membuat Ra'd
yaitu suara guruh dan Barq yaitu kilat.
Mujahid berkata: "Suara
guruh adalah perbuatan malaikat dan kilat adalah sayap-sayapnya untuk
menggiring awan agar turun hujan". Awan digabung menjadi satu oleh
Malaikat Izrail sampai terjadilah Muzollah yaitu gumpalan awan yang besar dan
gelap dengan dibantu oleh angin sehingga menutupi sebagian langit. Turun hujan
atas izin Allah.
Pawang hujan bukan
menghentikan hujan akan tetapi memindahkan hujan ketempat yang lain seperti : ke
gunung, lembah, laut atau hutan karena ada sesuatu hajat atau hujan itu
mendatangkan mudharat.
Menghentikan hujan dalam Kajian
“Ahli Hikmah”
1.
Meneliti terlebih dahulu kondisi langit
2.
Hujannya memberi mudharat
3.
Memohon kepada Allah
4.
Tawassul kepada Nabi Muhammad
5.
Memindahkan hujan pada tempat lain seperti pegunungan,
lembah-lembah atau hutan dengan berdoa kepada Allah.
Doa Menghentikan Hujan
اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ
وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ
“Ya
Allah! Berilah hujan kepada hamba-hambaMu, ternak-ternakMu, berilah rahmatMu
dengan merata, dan suburkan tanahMu yang tandus.” ( HR. Abu Dawud 1/305 dihasan
oleh Al-Albani).
اَللَّهُمَّ
حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ،
وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَ مَنَابِتِ
الشَّجَرِ
Ya Allah! Hujanilah di
sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi,
beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan
pepohonan.” [194] [194] HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614.
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani RA dia
berkata, suatu ketika Rasulullah SAW shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyyah di
atas bekas langit (hujan) yg terjadi sejak malam, begitu selesai, orang-orang
pun menyongsongnya, lalu beliau bersabda: “Apakah kalian tahu apa yang telah
difirmankan oleh Rabb kalian ?”. Para shahabat menjawab : “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui.” Beliau SAW bersabda :
“Allah telah berfirman : ‘Pagi
hari ini ada di antara hambaku yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir.
Adapun yang berkata : ‘Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah’ ;
maka ia telah beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang-bintang. Adapun yang
berkata : ‘Kita diberi hujan karena bintang ini dan itu’ ; maka ia telah kafir
kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang”. [HR. Bukhari (2/23), Muslim
(1/83)]
Dari Abdullah bin Umar RA berkata:
Rasulullah SAW bersabda: “Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun
kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok
hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim,
tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak ada
satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada seorangpun
yang mengetahui kapan turunnya hujan.” (HR. Al-Bukhari no. 1039)
Allah Ta’ala berfirman, “Apa saja
yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun
yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak
seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2).
Sebagian ulama seperti penulis tafsir Al
Jalalain mengatakan bahwa rahmat yang dimaksudkan di sini adalah rizki dan
hujan.(Lihat Tafsir Al Jalalain, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al Muhalla dan
Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr As Suyuthi, hal. 434, Maktabah Ash Shofaa,
cetakan pertama, tahun 1425 H.).
Hujan, yang membuat, menurunkan, yang
menentukan kadar, waktu dan tempatnya adalah Allah. Jika Allah menetapkan hujan
di tempat A pada waktu B dan selama C, maka ia akan terjadi sebagaimana yang
Allah tetapkan,tidak seorang pun mampu menolak, memindah atau memperpendek atau
mengurangi kadarnya. Kalau ada mendung hitam di suatu daerah lalu hujan tidak
turun di daerah tersebut bukan karena pengaruh kerja pawang hujan akan tetapi
karena Allah belum berkehendak menurunkan hujan di daerah tersebut.
Pawang hujan yang tidak sesuai
syariat termasuk menentang rububiyah
Allah di samping cara-cara yang digunakan sarat dengan syirik.Karenanya,
barangsiapa yang mengklaim mengetahui waktu turunnya hujan atau mengklaim bisa
menurunkan hujan atau mengklaim bisa menahan turunnya hujan (pawang hujan) maka
dia telah terjatuh ke dalam kekafiran dan kesyirikan berdasarkan dalil-dalil
yang sangat banyak yang menjelaskan kafirnya makhluk yang mengklaim mengetahui
perkara ghaib.
Demikianlah pembahasan ini, semoga
membawa manfaaat untuk kita semua. Hanya Allahlah sumber kebenaran. Ya Allah bimbing
kami dalam menjalani hidup ini untuk senantiasa istiqomah di jalanMu.
Anugerahkan kepada kami rasa syukur atas seluruh nikmat-nikmatmu, anugerahkan
kepada kami kesabaran atas setiap ujianMu, dan hadirkan dalam jiwa kami rasa
ridho atas semua takdir-takdir-Mu. Amin.
______________________
Oleh : Ust. Azkan Ihsan, S.Sos.I / 081379997779 bisa jiga dilihat di : http://majlisdakwah-alkautsar.blogspot.com
Oleh : Ust. Azkan Ihsan, S.Sos.I / 081379997779 bisa jiga dilihat di : http://majlisdakwah-alkautsar.blogspot.com
2 komentar:
wahai pawang hujan sadarlah...!
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.. admin... izin share tulisannya ya.. syukron
Posting Komentar