Kamis, 29 November 2012

ULANGAN UMUM SEMESTER 1 AL-QUR’AN DAN HADITS




MUQODDIMAH

Yayasan Al-Kautsar adalah sebuah Yayasan milik Umat Islam dengan Visi : Unggul- Islami – Global yang saat ini merupakan sekolah Umum berciri khas Islam terbesar di Propinsi Lampung dengan jumlah anak  didik  mencapai 4000 siswa. Salah satu Mata Pelajaran unggulan yang berbeda dengan sekolah umum yang lainnya adalah Mata Pelajaran  Al-Qur’an dan Hadits (SD). Tahfizh Al-Qur’an (SMP) dan Bahasa Arab (SMU)   

Berikut ini, kami ketengahkan  Contoh soal-soal semester I (satu) Al-Qur’an dan Hadits kelas V (Lima) dan VI (Enam) sebagai bahan belajar bagi siswa dan siswi untuk menghadapi Ulangan Umum Semester ganjil TP. 2012 – 2013, Semoga bermanfaat.

SOAL – SOAL KELAS V ( LIMA )

  1. Makhorijul huruf berarti ... 
  2. Makhorij adalah bentuk jama’ dari ... 
  3. Makhroj berarti ... 
  4. Huruf adalah bentuk jama dari ... 
  5. Harfun berarti .. 
  6. Halqi berarti ... 
  7. Lisan berarti  ... 
  8. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf BA’ ( ب   )  adalah .. 
  9. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf MIM  ( م  )  adalah .. 
  10. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf  TA’  (  ت )  adalah ... 
  11. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf  TSA’ ( ث )  adalah ... 
  12. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf  ’AIN  ( ع )  adalah ... 
  13. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf  HA’  ( ح)  adalah ... 
  14. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf   KHO’ ( خ)  adalah ... 
  15. Makhraj ( Tempat keluarnya ) huruf  SYIN  (ش )  adalah ... 
  16. Makhraj huruf  , Dal  (   د), Ta’ (ت  ) dan Tho’ (ط  ).   yaitu ujung lidah dengan ... 
  17. Makhraj huruf Fa’ ( ف  )  yaitu  bibir  bawah, dengan  ujung ... 
  18. Al-Zalzalah berarti... 
  19. Surat  Al-Zalzalah diturunkan di kota ... 
  20. Surat Al-zalzalah juga disebut surat ... 
  21. Surat  Al-Zalzalah diturunkan sesudah surat ... 
  22. Surat Al-Zalzalah berjumlah ...  
  23. Surat Al-Zalzalah  yang menerangkan bahwa Allah akan membalas amal kebaikan walaupun sebesar biji Dzarroh adalah  ayat ke ... 
  24. Arti dari ayat ke- 8 Surat Al-Zalzalah  adalah  ”Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan walau sebesar Dzarrohpun niscaya dia akan ... 
  25. Wahyu yang  pertama diturunkan adalah surat ... 
  26. ”Manusia berkata : Mengapa bumi ( jadi begini )  adalah arti dari ayat... 
  27. Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah ...  
  28. Hukum bacaan Idgham bighunnah  dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7 berjumlah...  
  29.  “Yauma Idzin tuhadditsu akhbaarohaa” adalah bunyi dari surat Al-Zalzalah ayat... 
  30. Dalam QS. Al-Zalzalah dijelaskan :manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan… 
  31. Surat Al-Adiyat diturunkan di kota … 
  32. Surat Al-Adiyat diturunkan sesudah surat… 
  33. Surat Al-’Adiyaat berjumlah ...  
  34. Al-‘Adiyaat berarti … 
  35. “Wahush-shi lamaa fish-shuduur”  adalah bunyi surat Al-Adiyat ayat… 
  36. Ayat ke- 5  Surat Al-‘Adiyat  berbunyi “ Fawasathna bihii… 
  37. Dalam Surat  Al-‘Adiyat dijelaskan bahwa manusia sangat ingkar terhadap… 
  38. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  الإنْسَانُ  adalah … 
  39. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  وَمَنْ يَعْمَلْ  adalah …  
  40. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  شَرًّا يَرَهُ  adalah …   
  41.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata ضَبْحًا  adalah …  
  42. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  رَبَّهُمْ بِهِمْ  adalah …  
  43. Ucapan, perbuatan dan Sifat-sifat Rasulullah disebut... 
  44. Firman-firman Allah termuat dalam … 
  45. Rosulullah : “ Khoirukum Man Ta’allamal Qur’aana … “ 
  46. Rasulullah bersabda : “ Afdholul iimaani ash-shobru … ” 
  47. Rasulullah SAW bersabda : “ Innallooha jamiilun Yuhibbul Jamaal”, hadits ini menjelaskan tentang... 
  48. Rasulullah SAW bersabda : “ Alkalimatut-Thoyyibatu Sodaqoh”, hadits ini menjelaskan tentang ... 
  49. Rasulullah SAW bersabda : “ Addaalu ‘alal khoiri … 
  50. “Orang yang mengajak pada kebaikan mendapatkan pahala sama dengan yang melakukannya” , kalimat ini merupakan ucapan  

SOAL-SOAL KELAS VI  ( ENAM )
  1. Secara bahasa Mad berarti ... 
  2. Secara umum huruf mad terbagi ... 
  3. Ya’ Sukun/mati wajib dibaca panjang apabila sebelumnya ada huruf berharokat ... 
  4. Wawu  Sukun/mati wajib dibaca panjang apabila sebelumnya ada huruf berharokat ... 
  5. Bertemunya huruf mad dengan hamzah dalam satu kata dibaca panjang ... 
  6. Bertemunya huruf mad dengan huruf Alif  dalam  kata yang lain dibaca panjang ... 
  7. Bertemunya huruf mad dengan huruf  bertasydid dalam satu kata dibaca panjang ... 
  8. Tanwin fathatain yang diwaqafkan dibaca panjang ... 
  9. Tanwin fathatain yg diwaqafkan adalah pengertian dari Mad ... 
  10. Bertemunya huruf mad dengan hamzah dalam satu kata dibaca panjang 5 harokat adalah pengertian dari... 
  11. أُرْسِلُوا adalah  contoh dari  Mad ... 
  12.  لَضَالُّونَ adalah  contoh dari  Mad .. 
  13.  عَلَى الأرَائِكِ   adalah  contoh dari  Mad ... 
  14.  Al-qadr  berarti... 
  15.  Surat  Al-Qadr  diturunkan di kota ... 
  16. Surat  Al-Qadr diturunkan sesudah surat ....   
  17. Surat Al-Qadr berjumlah ....
  18.  Ayat dalam Surat Al-Qadr  yang menerangkan bahwa malam kemuliaan lebih baik dari1000 bulan adalah .. 
  19.  Arti dari ayat ke- 4  Surat Al-Qadr   ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur... 
  20.  Wahyu yang  pertama diturunkan adalah surat ...
  21. Dalam ayat ke-1 surat Al-Qadr terdapat Mad ... 
  22.  Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah ... 
  23.  Mad Wajib Muttashil dalam Surat Al-Qadr terdapat pada ayat.. 
  24.  Dalam  Surat Al-Qadr Allah menjelaskan tentang … 
  25.  Ayat  2 Surat Al-Qodr berbunyi : “Wa maa adrooka maa …   
  26. “Lailatul Qodri Khoirum Min Alfi Syahr “ adalah bunyi Surat Al-Qadr  ayat … 
  27.  Surat At-Tin  diturunkan di kota … 
  28.  Surat At-Tin  diturunkan sesudah surat… 
  29.  Surat At-Tin  berjumlah .. 
  30.  Wat-Tin  berarti …
  31. “ Wa Thuurisiiniin”, adalah bunyi Surat At-Tiin ayat … 
  32.  “Tsumma Rodadnaahu asfala saafiliin “ adalah bunyi surat At-Tiin ayat… 
  33. Ayat ke- 7  Surat At-Tin  berbunyi “ Famaa yukadz-dzibuka ba’du …
  34. Pada malam Kemuliaan tersebut penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar  adalah pengertian dari Surat Al-Qadr ayat … 
  35. Dalam Surat  At-Tin  dijelaskan bahwa Allah adalah Hakim Yang… 
  36. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata خَيْرٌ مِنْ  adalah … 
  37. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  مِنْ كُلِّ     adalah …
  38. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  رَدَدْنَاهُ  adalah … 
  39. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  مِنْ أَلْفِ adalah … 
  40. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata فَلَهُمْ أَجْرٌ  adalah … 
  41. Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  أَجْرٌ غَيْرُ  adalah … 
  42. Sabda / Ucapan dan perbuatan Rasulullah SAW disebut … 
  43.  “Al-Hayaa-u Minal Imaan “ adalah hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang … 
  44.  Rasulullah SAW bersabda : “ Tahaaduu … “ 
  45.  ”Jarak antara seseorang dengan kekafiran ialah meninggalkan  ... ”  ( HR. Muslim)
  46.  Berdasarkan HR. Bukhari dan Muslim, perumpamaan orang yang mengingat Allah dan yang tidak mengingatnya adalah seperti ….
  47. “Man Yuridillaahu bihi …  Yufaqqih-hu Fiddiin “ 
  48.  menahan diri dari melakukan sesuatu karena takut kepada celaan adalah pengertian  dari sifat … 
  49.  “Matsalul-ladzii yadzkuru robbahuu walladzii laa yadzkuru mitslul hayyi …   
  50.  Di antara  adab adab  dalam memberi hadiah adalah …                  

Sabtu, 24 November 2012

MELAFAZKAN NIAT DALAM IBADAH


Melafalkan atau mengucapkan niat, misalnya membaca Nawaitu Shouma ghodin… dst ( Saya berniat puasa…. Dst )  atau “Ushalli fardla dzuhri arba’a raka’atin mustaqbilal kiblati ada’an lillahi ta’ala” (Saya berniat melakukan shalat fardlu dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat dan tepat pada waktunya semata-mata karena Allah SWT) pada menjelang takbiratul ihram dalam shalat dzuhur adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat. Tetapi sepertinya menjadi asing dan sesuatu yang dipermasalahkan oleh sebagian kalangan yang tidak sepemahaman dengan mereka.

Adapun hukum melafalkan niat shalat pada saat menjelang berpuasa aau menjelang takbiratul ihram menurut kesepakatan para pengikut mazhab Imam Syafi’iy (Syafi’iyah) dan pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hambal (Hanabilah) adalah sunnah, karena melafalkan niat sebelum takbir dapat membantu untuk mengingatkan hati sehingga membuat seseorang lebih khusyu’ dalam melaksanakan shalatnya.

Jika seseorang salah dalam melafalkan niat sehingga tidak sesuai dengan niatnya, seperti melafalkan niat shalat ‘Ashar tetapi niatnya shalat Dzuhur, maka yang dianggap adalah niatnya bukan lafal niatnya. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itu (shalat ‘Ashar) bukanlah niat, ia hanya membantu mengingatkan hati. Salah ucap tidak mempengaruhi niat dalam hati sepanjang niatnya itu masih benar.

Menurut pengikut mazhab Imam Malik (Malikiyah) dan pengikut Imam Abu Hanifah (Hanafiyah) bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbiratul ihram tidak disyari’atkan kecuali bagi orang yang terkena penyakit was-was (peragu terhadap niatnya sendiri). Menurut penjelasan Malikiyah, bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbir menyalahi keutamaan (khilaful aula), tetapi bagi orang yang terkena penyakit was-was hukum melafalkan niat sebelum shalat adalah sunnah. Sedangkan penjelasan al Hanafiyah bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbir adalah bid’ah, namun dianggap baik (istihsan) melafalkan niat bagi orang yang terkena penyakit was-was.

Sebenarnya tentang melafalkan niat dalam suatu ibadah wajib pernah dilakukan oleh Rasulullah saw pada saat melaksanakan ibadah haji.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلّّمَ يَقُوْلُ لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَحَجًّاً

Dari Anas r.a. berkata: Saya mendengar Rasullah saw mengucapkan, “Labbaika, aku sengaja mengerjakan umrah dan haji”." (HR. Muslim).

 Memang ketika Nabi Muhammad SAW  melafalkan niat itu dalam menjalankan ibadah haji, bukan shalat, wudlu’ atau ibadah puasa, tetapi tidak berarti selain haji tidak bisa diqiyaskan atau dianalogikan sama sekali atau ditutup sama sekali untuk melafalkan niat.

Memang tempatnya niat ada di hati, tetapi untuk sahnya niat dalam ibadah itu disyaratkan empat hal, yaitu Islam, berakal sehat (tamyiz), mengetahui sesuatu yang diniatkan dan tidak ada sesuatu yang merusak niat.  Syarat yang nomor tiga (mengetahui sesuatu yang diniatkan) menjadi tolok ukur tentang diwajibkannya niat. Menurut ulama fiqh, niat diwajibkan dalam dua hal. Pertama, untuk membedakan antara ibadah dengan kebiasaan (adat), seperti membedakan orang yang beri’tikaf di masjid dengan orang yang beristirah di masjid. Kedua, untuk membedakan antara suatu ibadah dengan ibadah lainnya, seperti membedakan antara shalat Dzuhur dan shalat ‘Ashar.

Karena melafalkan niat sebelum shalat tidak termasuk dalam dua kategori tersebut tetapi pernah dilakukan Nabi Muhammad dalam ibadah hajinya, maka hukum melafalkan niat adalah sunnah. Imam Ramli mengatakan:
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ

Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar mulut dapat membantu (kekhusyu’-an) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)

Jadi, fungsi melafalkan niat adalah untuk mengingatkan hati agar lebih siap dalam melaksanakan shalat sehingga dapat mendorong pada kekhusyu’an. Karena melafalkan niat sebelum shalat hukumnya sunnah, maka jika dikerjakan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Adapun memfitnah, bertentangan dan perpecahan antar umat Islam karena masalah hukum sunnah adalah menyalahi syri’at Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawab.