Rabu, 18 Desember 2013

BIMBINGAN ROHANI (PANDUAN STUDI WISATA SD ALKAUTSAR)


  Oleh :  

Azkan Ihsan dan Team Bina Rohani   Studi Wisata SD Al-Kautsar, 2013 


1. Disunnahkan ketika hendak bepergian, mengerjakan sholat dua rakaat,berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabaraniy. Lafaz niatnya :
Usholli Sunnatas Shafar rok’ataini adaan lillahi Ta’ala ( Sengajaku Shalat sunnah safar dua rakaat karena Allah Ta’ala ) Sertelah Shalat berdo’a mohon keselamatan. Lalu  berpamitan dengan keluarga dan kerabat, serta memohon didoakan oleh mereka, dan kita mendoakan mereka [HR. Imam Ahmad]

2.        Disunnahkan sebelum keluar dari rumah membaca doa:

بِسْــمِ اللهِ تَوَكَّـلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَـوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ, اَللَّـهُمَّ إِنـِّى اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلَّ اَوْ اُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ اُزَلَّ اَوْ اَظْلَمَ اَوْ اُظْلَمَ اَوْ اَجْهَلَ اَوْ  يُجْهَلَ عَلَىَّ

“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, wa laa haula wa laa quwwata illa billah.  Allahuuma inniy a’uudzu bika an adhilla au udholla, au azilla au uzalla, au adzlima au udzlima, au ajhala au yujhala ‘alayya”.(Dengan menyebut Asma Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya maupun kekuatan kecuali dengan Allah.  Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menjadi sesat dan disesatkan, atau dari tergelincir dan digelincirkan, atau dari menganiaya dan dianiaya, atau dari menjadi bodoh dan diperbodoh”.

3.        Setelah itu ( diluar rumah) , disunnahkan membaca doa berikut ini:

اَللَّـهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّـفَرِ وَ الْـخَلِيْفَةُ فِـى اْلاَهْلِ, اَللَّـهُمَّ إِنِّى اَعُـوْذُ بِكَ مِنَ الضَّبْنَةِ فىِ السَّفَرِ وَ الْكَابَةِ فىِ الْـمُنْقَلَبِ , اَللَّـهُمَّ اطْوِلَنَا اْلاَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ

“Allahumma antash shaahibu fis safar, wal khaliifatu fil ahli.  Allahumma inniy ‘audzu bika minadl dlabnah fis safar, wal kaabati fil munqalabi; Allahummathwilanaal ardla, wa hawwin ‘alainaas safar”. [Ya Allah, Engkaulah sebagai teman dalam perjalanan, sebagai pengganti bagi keluarga.  Ya Allah, aku berlindung dari berteman dengan orang yang tidak berguna dalam perjalanan, dan beroleh kekecewaan di waktu pulang nanti".  Ya Allah, dekatkanlah bagi kami jarak bumi, dan mudahkanlah perjalanan kami").  Dan jika hendak kembali, beliau saw mengucapkan, "Ayyibuuna taaibuna, 'aabiduuna li rabbinaa haamiduun".(Kami kembali pulang, beribadah dan bersyukur kepada Rabb kami". [HR. Imam Ahmad, Thabaraniy, dan Bazzar]                                                                       
4.       Hendaknya ketika melangkahkan kaki menuju kendaraan, mengucapkan Bismillahir rahmaa nirraahiim.   Lalu, setelah duduk tenang, membaca doa:

سُـبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَاذَ وَ مَا كُنَّا نَـحْنُ مُـقْرِنِيْنَ وَ إِنَّ اِلىَ رَبِّنَا لَـمُنْقَلِبُوْنَ

“Alhamdulillah, subhaanal ladzii sakhkhara lanaa, haadza wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa inna ila rabbinaa lamunqalibuun”.[Segala puji hanya miliki Allah, Maha Suci Allah yang telah menjinakkan bagi kami kendaraan ini, padahal sebelumnya kami takkan mampu menguasainya, dan sungguh kami nanti akan pulang kembali kepada Tuhan kami"]

Setelah itu membaca tahmid dan takbir 3 kali, seraya berdoa:

سُـبْحَانك لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ , قَدْ ظَـلَمْتُ نَفْـسِى, فَاغُـفِرْ لِـى, إِنَّهُ لاَ يَغْـفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Subhaanaka laa ilaha illa anta, qad dzalamtu nafsii, faghfir liy, innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”. [Maha Suci Engkau, tiada Tuhan melainkan Engkau, aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah aku, karena, sesungguhnya tiadalah yang dapat mengampuni dosa itu melainkan Engkau] [HR. Ibnu Hibban]

5.        Ketika seorang musaafir kemalaman di perjalanan, hendaknya ia berdoa, seperti doa Rasulullah saw berikut ini:

يَا اَرْضُ , رَبىِ وَ رَبُّكِ الله ُ, اَعُـوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّكِ وَالشَّرِّ مَا فِيْكِ, وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيْكِ, وَشَرِّ مَا دَبَّ عَلَيْكِ , اَعُوْذُ باِللهِ مِنْ شَرِّ كُلِّ اَسَدٍ وَ اَسْوَدٍ وَ حَيَّةٍ وَ عَقْرَبٍ وَ مِنُ شَرِّ سَاكِنِ الْبَلَدِ وَ مِنْ شَرِّ وَالِدٍ وَ مَا وَلَدَ

“Ya ardlu, Rabbi wa Rabbukillah, a’uudzu billaahi min syarriki wasy syarri maa fiiki, wa syarri ma khuliqa fiiki, wa syarri ma dabba ‘alaiki, a’uudzu billahi min syarri kulli asadin wa aswadin, wa hayyatin, wa ‘aqrabin, wa min syarri saakinil baladi, wa min syarri waalidin wa maa walada” [Hai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu ialah Allah! Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu, kejahatan yang terdapat padamu, kejahatan dari apa yang dicipta padamu, dan kejahatan makhluk yang melata di atasmu!  Aku berlindung kepada Allah dari bencana segala binatang buas, dan ular-ular besar, dari ular dank ala, dari bencana penduduk negeri ini, serta dari bencana orang tua dan keturunannya]

6.       Doa Musafir Bila Menempati Sebuah Rumah/ Penginapan/ Hotel

اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ كُلِّهَا مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“A’uudzu bikalimaatillahit taammati kullihaa min syarri ma khalaqa”.  
 [Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna seluruhnya dari kejahatan yang diciptakanNya].  Siapa saja yang berdoa dengan doa ini, niscaya tak ada sesuatupun yang bisa mencelakainya sampai ia berangkat meninggalkan rumah itu. [HR. Jama'ah, kecuali Imam Bukhari dan Abu Dawud]

7.       Doa Musaafir Ketika Telah Dekat Dengan Sebuah Kampung atau Tempat Tujuan

اَللَّـهُمَّ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَ رَبِّ اْلاَرْضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا اَقْلَلْنَ وَ رَبِّ  الشَّيَاطِيْنَ وَ مَا اَضْلَلْنَ وَ رَبِّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ ، اَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَ خَيْرَ أَهْلَهَا وَ خَيْرَ مَا ِفيْهَا, وَ نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّ أَهْلِهَا وَ شَرِّ مَا فِيْهَا

“Allahumma rabbis samaawaatis sab’i wamaa adhlalna, wa rabbal ardliinas sab’I wa maa aqlalna, wa rabbasy syayaathiini wa maa adhlalna, wa rabbar riyaahi wamaa dzaraina.  As`aluka  khaira haadzihil qaryah wa khaira ahlihaa wa khairaa maa fiihaa, wa na’uudzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa”
[Ya Allah, Tuhan dari langit yang tujuh dan apa-apa yang dinaungiNya, dan Tuhan bumi yang tujuh dan apa-apa yang mendiaminya;  Tuhan dari setan-setan dan apa-apa yang disesatkannya, dan Tuhan dari angin dan apa-apa yang diterbangkannya; aku memohon kepadaMu agar diberi kebaikan-kebaikan dari kampong ini, kebaikan-kebaikan  penduduknya, dan kebaikan yang terdapat di dalamnya.  Kami berlindung kepadaMu dari kejelekannya, kejahatan penduduk, dan kejahatan yang terdapat di dalamnya]
 [HR Ibnu Hibban dan Hakim menyatakan, hadits ini shahih]

Jika mendapati jalan yang mendaki hendaknya membaca takbir ( ALLOOHU AKBAR), bila turun membaca tasbih ( SUBHANALLOOH) . [HR. Imam Bukhari]


TATA CARA SHALAT JAMA’ DAN QASHAR


Orang yang sedang bepergian itu dibolehkan memendekkan shalat atau meringkas shalat yang jumlah shalatnya empat raka’at menjadi dua raka’at (shalat qashar). Dibolehkan pula mengumpulkan shalat dalam satu waktu, shalat dhuhur dengan ashar - maghrib dengan isya’ (shalat jama’). Sedangkan shalat subuh tidak bisa diqoshor maupun dijama’ tapi untuk shalat maghrib bisa dijama’ dan tidak bisa diqoshor.

Men-jama' shalat ada 2. Bila dilakukan waktu shalat yamg awal (misalnya Dhuhur dan Ashar dilakukan pada waktu Dhuhur), maka dinamakan jama' takdim dan bila dilakukan pada waktu yang kedua (seperti Dhuhur dan Ashar dilakukan pada waktu ashar) maka disebut jama' ta'khir.

A.     SHALAT DHUHUR JAMAK TAKDIM DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Dhuhur. Setelah Shalat Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar.

1.       Niat Shalat Dhuhur Jamak Takdim dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDHOL DHUHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur empat rakaat dijama’ dengan Shalat Ashar makmum/iman karena Allah Ta’alla”
2.       Niat Shalat Ashar Jamak Takdim dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL DHUHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur empat rakaat dijama’ dengan Shalat Ashar makmum/iman karena Allah Ta’alla”

B.     SHALAT DHUHUR JAMAK TAKHIR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Ashar. Setelah Shalat Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar.

1.       Niat Shalat Dhuhur Jamak Ta’khir dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDLADH ‘ASHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIDHDHUHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Ashar empat rakaat dijama’ dengan Shalat Dhuhur makmum/iman karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Ashar Jamak Ta’khir dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL ‘ASHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIDHDHUHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Ashar empat rakaat dijama’ dengan Shalat Dhuhur makmum/iman karena Allah Ta’alla”

C.     SHALAT DHUHUR QASHAR DAN SHALAT ASHAR QASHAR
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu masing-masing. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar menjadi dua rakaat.

1.       Niat Shalat Dhuhur Qoshor
USHALLII FARDHOL DHUHRI RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
2.       Niat Shalat Ashar dengan Qoshor
USHALLII FARDHOL ‘ASHRI RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”

D.     SHALAT DHUHUR JAMAK TAKDIM DAN QASHAR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Dhuhur. Setelah Shalat Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar masing- masing menjadi dua rakaat.

1.       Niat Shalat Dhuhur Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDHOL DHUHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat ‘Ashar karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Ashar Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL ‘ASHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL DHUHRI LILLAAHI TA’AALAA  “Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Dhuhur karena Allah Ta’alla”


E.      SHALAT DHUHUR JAMAK TAKHIR DAN QASHAR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Ashar. Setelah Shalat Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar menjadi dua rakaat.

1.       Niat Shalat Dhuhur Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDHOL DHUHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI LILLAAHI TA’AALAA   “Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat ‘Ashar karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Ashar Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL‘ASHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL DHUHRI LILLAAHI TA’AALAA   “Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Dhuhur karena Allah Ta’alla”

F.      SHALAT MAGHRIB JAMAK TAKDIM DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Maghrib. Setelah Shalat Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’.

1.       Niat Shalat Maghrib Jama’ Takdim dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA    “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Shalat Isya’ makmum/iman karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Isya’ Jama’ Takdim dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA   “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Shalat Isya’ makmum/iman karena Allah Ta’alla”

G.     SHALAT MAGHRIB JAMAK TA’KHIR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Setelah Shalat Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’.

1.       Niat Shalat Maghrib Jama’ Ta’khir dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA    “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Shalat Isya’ makmum/iman karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Isya’ Jama’ Ta’khir dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDHOL ISYAA’I ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA   “Aku niat Shalat Isya’ empat rakaat dijama’ dengan Shalat Maghrib makmum/iman karena Allah Ta’alla”


H.     SHALAT ISYA’ QASHAR
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’ menjadi dua rakaat.

Niat Shalat Isya’ dengan Qoshor
USHALLII FARDLADH ISYA’I RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Isya’ dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”

I.        SHALAT MAGHRIB JAMAK TAKDIM DAN QASHAR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Maghrib. Setelah Shalat Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’ menjadi dua rakaat.

1.       Niat Shalat Maghrib Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLAL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ISYA’I LILLAAHI TA’AALAA  “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Isya’ karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Isya’ Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDLAL ISYA’I ARBA’A RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI LILLAAHI TA’AALAA  “Aku niat Shalat Isya’ dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Maghrib karena Allah Ta’alla”

J.       SHALAT MAGHRIB JAMAK TA’KHI QASHAR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan: Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Setelah Shalat Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’ menjadi dua rakaat.

1.       Niat Shalat Maghrib Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLADH MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ISYA’I LILLAAHI TA’AALAA   “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Isya’  karena Allah Ta’alla”

2.       Niat Shalat Isya’ Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDHAL  ISYA’I RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI LILLAAHI TA’AALAA  “Aku niat Shalat Isya’  dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Maghrib karena Allah Ta’alla”

( Setelah Kembali di rumah masing-masing di sunnahkan untuk Shalat Sunnah di Masjid terdekat sebelum memasuki rumah )

Rabu, 11 Desember 2013

Tafsir Lafazh Basmalah ( ‎​بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ )


BISMI : Al-Ismu (sebuah nama/bentuk singular/mufrod/kata tunggal)adalah pecahan dari As-Sumuwwu, maknanya adalah terangkat & tinggi (karna dg nama tsb menjadi tanda penggenal & dia terangkat olehnya). Ada juga yg mengatakan: kata Ismu itu merupakan pecahan dari as-simatun artinya tanda pengenal/alamat. Menurut imam Qurtuby yg pertama adalah yg paling benar dan pendapat ini merupakan pendapat ulama2 pengikut Hasan Al-bishri (ahli tafsir periode tabi'in (generasi setelah shahabat) karena bentuk jamanya (plural) adalah Asmaa_un (nama-nama

huruf 'ba' dikaitkan dg suatu perbuatan yg dibuang (tidak ditulis pada teks) sesuai dg perbuatan apa yg sdg dilakukan saat membaca basmalah tsb. Maka ketika sipembaca berkata: "Bismillaah" artinya: "saya membaca dg memohon pertolongan atas nama Alloh". Contoh: ketika seorang penulis mengambil balpoin/pensil, dia berkata: " Bismillaah" artinya: "saya menulis dg memohon pertolongan atas nama Alloh"; juga orang yg mau makan berkata: "bismillaah" artinya : "saya makan dg memohon pertolongan atas nama Alloh", dan begitulah seterusnya setiap pekerjaan/perbuatan dan dalam segala aktivitas akan menjadi ketentuan yg dikaitkan dg huruf "ba" itu. Dalam hadis Rasululloh saw. bersabda: Setiap urusan yg penting yg tidak diawali dg bismillaah maka itu adalah amalan yg sia-sia (terputus)".

Imam Qurthuby menjelaskan: "Dan ditulisnya "bi_smillaah" tanpa huruf "alif" karna dipandang cukup diwakili dg huruf "ba" yg menempel (ilshoq) sehingga bisa digunakan untuk berbagai perbuatan. Berbeda dg firman Alloh: Iqro bi_smi robbika.... (Qs. Al-A'laq: 1) maka huruf 'Alif'nya itu tidak dibuang/dihilangkan hal itu dikarenakan sedikit sekali penggunaannya (Nb: karena perbuatannya sudah jelas yaitu iqro/bacalah, sementara bismillaah untuk segala perbuatan yg lebih dari satu). (Lihat Tafsir al-Qurthuby: 1/99 dan Fahrur Rozy : 1/83).

ALLAH: Adalah sebuah nama kepunyaan Dzat Yang Maha Suci, Dzat Allah Yang Maha Agung, yg senantiasa ada serta wajib keberadaanNya, tidak boleh disekutukan dg dan oleh apapun juga. Ibnu Katsir menjelaskan: (Allah) adalah sebuah nama untuk Tuhan Yang Maha Tinggi kedudukannya, dan nama itu disebut, sebab sesungguhnya nama itu adalah nama yg teragung. Hal itu dikarenakan nama tsb. mensifati kepada seluruh sifat Allah, sebagaimana firman Allah ta'ala:

"Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yg berhak disembah) selain Dia, Raja, Yg Maha Suci, Yg Maha Sejahtera, Yg Mengaruniakan keamanan, Yg Maha Memelihara, Yg Maha Perkasa, Yg Maha Kuasa, Yg Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yg mrk persekutukan". (Q.S. Al-Hasyr: 23)Maka nama-nama tsb (dalam ayat di atas dan dalam al-Qur'an) semuanya itu ada dan hadir untuk mensifati Alloh swt."  Kemudian Imam Ibnu katsir menegaskan: "Dan nama Alloh tersebut adalah nama yg tidak boleh digunakan selain daripada-Nya!!!" (Tafsir Ibnu Katsir juz 1 dan lihat kitab Ruhul Ma'any)

Dan Imam Qurtubhy berkata: Allah, nama ini adalah nama yg paling agung diantara nama-nama-Nya Yang Mahasuci, dan juga mencakup/meliputi kepada semua nama-nama yg lainnya, dan juga merupakan sebuah nama bagi yg benar-benar ada, yg mencakup kepada seluruh sifat-sifat ketuhanan, yg disifati dg sifat-sifat rububiyah, yg Maha Esa dalam keberadaanNya, yg tidak ada Tuhan kecuali hanya Dia Yang Mahasuci. (Tafsir Qurthuby: 1/102)Dan nama yg teragung ini (Allah) adalah sebuah nama yg absolut, tidak boleh digunakan secara mutlak kecuali hanya untuk yg diibadahi (disembah) dg benar-benar dan dg cara yg benar. Pendapat ini merupakan hasil dari kesepakatan mayoritas Ulama sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hayyan. (Lihat Bahrul Muhith Li Abi Hayyan : 1/14)

AR-RAHMAAN AR-RAHIIM: Adalah dua nama diantara nama-nama Allah Yg Maha Tinggi, kedua-duanya merupakan pecahan dari kata (Ar-rahmah).Ada yg berpendapat bahwa kata "Ar-Rahman Ar-rahiim" merupakan kata dasar artinya & terbentuk dari kata yg lain, hal itu dikarenakan kedua nama tsb merupakan bagian dari nama2 yg sifatnya khusus ditujukan untuk Allah Yg Mahasuci (rincian makna keduanya akan dijelaskan pada tafsir surat Al-Fatihah).

Makna Basmallah:  Basmalah adalah bacaan sipembaca: "Bismillaahir rahmaanir rahiim" & maknanya adalah 'saya memulai dg menyebut nama Allah & mengingat-Nya sebelum segala sesuatu, memohon pertolongan hanya kepada-Nya dalam setiap urusanku, meminta perlindungan hanya dari-Nya, karena sesungguhnya Dia itu Maha Kuasa atas segala sesuatu'.

Maka ketika sipembaca membaca "bismillaahhir rahmaanir rahiim" saat membuka lembaran mushaf Al-Qur'an untuk membaca sebuah surat maka dg bacaan (basmaah tsb) menggambarkan bahwa maksudnya itu adalah 'aku membaca dg nama Allah...' dan begitu pula bacaan "bismillaah" saat dia mau bangkit untuk berdiri, atau mau duduk, dan seluruh perbuatannya, hal itu memberi gambaran tentang maksud dan tujuannya dg bacaan "bismillaah" bahwa ia bermaksud: 'aku berdiri dg menyebut nama Allah...', 'aku duduk dg menyebut nama Allah..', dan begitulah dalam seluruh perbuatannya. (Lihat Jami'ul Bayan fi tafsir Qur'an libnu Jarir)
Allohu A'lam!
  

Senin, 30 September 2013

PERSIAPAN UJIAN MID SEMESTER I 2013/2014

LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 5                                   

    1.   Al-Zalzalah berarti...  
    2.   Surat  Al-Zalzalah diturunkan di kota ...   
3.   Surat Al-zalzalah juga disebut surat ...     
4.   Surat  Al-Zalzalah diturunkan sesudah surat . 
5.   Kata yang tepat untuk ayat berikut Wa  ... mitsqoola               dzarrotinn syarroyyaroh  adalah ...
    6.   Kata yang tepat untuk ayat berikut Wa ....  ardhu atsqoolahaaadalah ...
    7.   Kata yang tepat untuk ayat berikut  ...... in nsaanu maa lahaa, adalah ...
8.   Kata yang tepat untuk ayat berikut Yauma ..... tuhadditsu akhbaarohaa adalah ...
    9.   Kata yang tepat untuk ayat berikut Bi anna robbaka ...... lahaa, adalah ...
   10.  Kata yang tepat untuk ayat berikut Yauma idziy ....... asytaatalliyurou a’maalahum adalah ...
   11.  Kata yang tepat untuk ayat berikut Famayya’mal mitsqoola dzarrotin .......
adalah ...
  12.  Kata innsaanu  terdapat dalam surat Al-Zalzalah ayat  ...
  13.  Kata syarroyyaroh  terdapat dalam surat Al-Zalzalah ayat  ...
  14.  Kata Famayya’mal  terdapat dalam surat Al-Zalzalah ayat  ...
  15.  Kata asytaata  terdapat dalam surat Al-Zalzalah ayat  ...
  16.  Kata robbaka  terdapat dalam surat Al-Zalzalah ayat  ...
  17.  Kata akhbaarohaa  terdapat dalam surat Al-Zalzalah ayat  ...
  18.  Kata yang tepat untuk arti ayat “ Dan apabila bumi digoncangkan dengan goncangan ...  adalah  ...
  19.  Ayat dalam Surat Al-Zalzalah  yang menerangkan bahwa Allah akan membalas amal kebaikan walaupun sebesar biji Dzarroh adalah ...
  20.  Arti dari ayat ke- 8 Surat Al-Zalzalah  ADALAH  ”Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan walau sebesar Dzarrohpun niscaya dia akan ...
  21.  Dan bumi mengeluarkan beban beban berat yang dikandungnya, adalah arti ayat ....
  22.  Pada hari itu bumi menceritakan berita beritanya adalah arti dari ayat...
  23.  Wahyu yang  pertama diturunkan adalah surat ...
  24.  ”Manusia berkata : Mengapa bumi ( jadi begini )  adalah arti dari ayat...
  25.  Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah ...
  26.  Hukum bacaan Idgham bighunnah  dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7 berjumlah...
  27.  Dalam  Surat Al-Zalzalah dijelaskan bahwa manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan …
  28.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  الإنْسَانُ  adalah … 
  29.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  وَمَنْ يَعْمَلْ  adalah …  
  30.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  شَرًّا يَرَهُ  adalah … 
  31.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata ضَبْحًا  adalah … 
  32.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  رَبَّهُمْ بِهِمْ  adalah … 
  33.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  وَإِنَّهُ  adalah … 
  34.  Makhorijul huruf berarti ...
  35.  Makhorij adalah bentuk jama’ dari ...
  36.  Makhorijul huruf terbagi ..
  37.  Berikut ini yang merupakan jenis makharijul huruf adalah ....
  38.  Halqi berarti ...
  39.  Huruf keluar melalui tenggorokan  berjumlah ...
  40.  Berikut ini yang merupakan huruf Halqi adalah ...  (Ba’  / ‘Ain  / Syin / Nun)
  41.  Hamzah ( a ) adalah contoh dari huruf yang keluar melalui  ...
  42.  Ha  adalah contoh dari huruf yang keluar melalui  ...
  43.  ‘Ain adalah contoh dari huruf yang keluar melalui  ...
  44.  Ghain  adalah contoh dari huruf yang keluar melalui  ...
  45.  Lisan berarti  ...
  46.  Berikut ini yang merupakan huruf  lisan adalah ....  (Ha  / Kho/  Ghoin / Lam)
  47.  Syafatain berarti  ...     
  48.  Khoisyum berarti ...



LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 6

1.  Al-qadr  berarti...  
2.  Surat  Al-Qadr  diturunkan di kota ...   
3.  Surat  Al-Qadr diturunkan sesudah surat .
4.  Ayat dalam Surat Al-Qadr  yang menerangkan bahwa malam kemuliaan lebih baik dari
1000 bulan adalah ...              
5.  Arti dari ayat ke- 4  Surat Al-Qadr   ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
 malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur...
6.   Wahyu yang  pertama diturunkan adalah surat ...
7.   Dalam ayat ke-1 surat Al-Qadr terdapat Mad ...
8.   Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah ...
9.  Mad Wajib Muttashil dalam Surat Al-Qadr terdapat pada ayat...
10.  Dalam  Surat Al-Qadr Allah menjelaskan tentang …
11.  Ayat  2 Surat Al-Qodr berbunyi : “Wa maa adrooka maa …  “
12.   “Lailatul Qodri Khoirum Min Alfi Syahr “ adalah bunyi Surat Al-Qadr  ayat …
13.  Surat At-Tin  diturunkan di kota …
14.  Surat At-Tin  diturunkan sesudah surat… 
15.  Surat At-Tin  berjumlah ...  
16.  Wat-Tin  berarti …     a. Demi buah Tin    b. Buah Tin dan Zaitun                
17.   “ Wa Thuurisiiniin”, adalah bunyi Surat At-Tiin ayat …
18.   “Tsumma Rodadnaahu asfala saafiliin “ adalah bunyi surat At-Tiin ayat…
19.  Ayat ke- 7  Surat At-Tin  berbunyi “ Famaa yukadz-dzibuka ba’du …
20.  Pada malam Kemuliaan tersebut penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar  adalah pengertian dari Surat Al-Qadr ayat …
21.  Dalam Surat  At-Tin  dijelaskan bahwa Allah adalah Hakim Yang…
22.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata خَيْرٌ مِنْ  adalah … 
23.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  مِنْ كُلِّ     adalah …  
24.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  رَدَدْنَاهُ  adalah … 
25.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  مِنْ أَلْفِ adalah … 
26.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata فَلَهُمْ أَجْرٌ  adalah … 
27.  Hukum bacaan yang terdapat dalam kata  أَجْرٌ غَيْرُ  adalah … 
28.  Dalam ayat ke-1 surat Al-Qadr terdapat Mad ...
29.  Secara bahasa Mad berarti ...
30.  Secara umum huruf mad terbagi ...
31.  Ya’ Sukun/mati wajib dibaca panjang apabila sebelumnya ada huruf berharokat ...
32.  Wawu  Sukun/mati wajib dibaca panjang apabila sebelumnya ada huruf berharokat ...
33.  Bertemunya huruf mad dengan hamzah dalam satu kata dibaca panjang ...
34.  Bertemunya huruf mad dengan huruf Alif  dalam  kata yang lain dibaca panjang ...
35.  Bertemunya huruf mad dengan huruf  bertasydid dalam satu kata dibaca panjang ...
36.  Tanwin fathatain yang diwaqafkan dibaca panjang ...
37.  Tanwin fathatain yang diwaqafkan adalah pengertian dari Mad ...
38.  Bertemunya huruf mad dengan hamzah dalam satu kata dibaca panjang 5 harokat adalah pengertian dari...

 (٣٠)وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ (٣١)وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلاءِ لَضَالُّونَ (٣٢)وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ (٣٣)فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ (٣٤)
 
Perhatikan dengan cermat ayat 31- 34 Surat Al-Muthoffifin / At-Tathfif tersebut di atas, kemudian jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1.      Ada berapakah Mad Jaiz Munfashil pada ayat di atas ?
2.      Ada berapakah Mad Wajib Muttashil pada ayat di atas ?