Selasa, 15 November 2011

KEUTAMAAN INFAK DI JALAN ALLAH

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al Hadiid: 7)

Al Qurthubi rahimahullah menjelaskan, “Ayat ini merupakan dalil bahwa pada hakekatnya harta itu milik Allah. Hamba tidaklah memiliki apa-apa melainkan apa yang Allah ridhoi, Kita hanyalah sebagai wakil atau pengganti dari pemilik harta yang sebenarnya. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan di jalan yang benar sebelum harta tersebut hilang dan berpindah pada orang-orang setelah kalian.

Allah berfirman :“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39). Ibnu Katsir RA mengatakan maksud ayat ini : “Selama engkau menginfakkan sebagian hartamu pada jalan Allah, maka Allah-lah yang akan memberi ganti pada kalian di dunia, juga akan memberi ganti berupa pahala dan balasan di akhirat kelak.”

Dari Abu Hurairah RA : Rasulullah SAW bersabda : “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)." (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010) Dan do'a malaikat adalah dikabulkan, sebab tidaklah mereka berdoa melainkan dengan izinNya.

Bahkan Nabi SAW bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah) Makna hadits ini menurut An-Nawawi RA : (1) “Janganlah engkau menyimpan harta ( tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rizki untukmu.” (2) Janganlah engkau menghitung -hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilang kan barokah rizki tersebut Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu.

Allah Ta’ala berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261) “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath Tholaq: 7)

Nabi SAW bersabda : “Tidaklah nafkah yang engkau cari untuk mengharapkan wajah Allah kecuali engkau akan diberi balasan karenanya, sampai apa yang engkau masukkan dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari no. 56) Rasulullah bersabda “Jika suatu kaum enggan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka, maka mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan dari langit. Sekiranya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan.” (HR. Thobroni dalam Al Mu’jam Al Kabir). Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih Al Jami no. 5204)

Dari Abu Mas’ud Al-Anshari RA Dia berkata, suatu ketika seorang lelaki datang kepada Nabi Saw dengam menarik seekor unta yang terikat tali di hidungnya, lalu menyerahkannya kepada beliau. Katanya: “Ini untuk sabilillah!” Maka berkata Rasulullah Saw: “Gantinya nanti di hari kiamat 700 ekor unta, semuanya dengan bertali di hidungnya” (HR. Muslim). “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan ke-miskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 268).

Nabi SAW menyemangati Bilal bin Robbah RA untuk berinfak dan beliau katakan jangan khawatir miskin. Beliau bersabda, “Berinfaklah wahai Bilal! Janganlah takut hartamu itu berkurang karena ada Allah yang memiliki ‘Arsy (Yang Maha Mencukupi).” (HR. Al Bazzar dan Ath Thobroni dalam Al Kabir. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 1512)

Dari Abu Mas’ud Al-Anshari ra. Dia berkata, suatu ketika seorang lelaki datang kepada Nabi Saw dengan menarik seekor unta yang terikat tali di hidungnya, lalu menyerahkannya kepada beliau. Katanya: “Ini untuk sabilillah!” Maka berkata Rasulullah Saw: “Gantinya nanti di hari kiamat 700 ekor unta, semuanya dengan bertali di hidungnya” (HR. Muslim). Ya Allah,Perkaya kami dengan rizkiMu yang halal dan jauhkan dari rizki yg haram,cukupkan kami dengan keutamaan dari-Mu hingga kami tidak meminta kecuali hanya kepadaMu. Ya Allah berkahilah apa-apa yang engkau anugerahkan kepada kami, selamatkan kami dari api neraka_Mu. Aamiin.

Tidak ada komentar: