Jumat, 16 April 2010

JUMPA PERS " AA GYM" TENTANG POLIGAMI

Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirrahmanirrahim,
Allahuma shalli ala Muhammad wa ala alihi wa ashabihi ajmain.

Saudara-saudaraku para wartawan dan para permirsa, terimakasih atas kehadirannya.
Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan perhatian yang luar biasa ini terhadap apa yang kami putuskan, walaupun saya tahu yang dilakukan ini bukanlah hal yang populer. Saya yakin bahwa semua perhatian dalam aneka bentuk ini bagi saya sebagai tanda kasih sayang.
Yang kedua saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Indonesia yang merasa tidak nyaman, menjadi sedih, terluka, kecewa bagi sebagian masyarakat yang selama ini berharap lebih kepada saya. Saya sangat bisa memaklumi dan bisa merasakannya. Tindakan yang diambil ini bukan tanpa pertimbangan, sudah hampir lima tahun kami mempertimbangkannya.

Alasan pertama lahir dari keprihatinan yang mendalam, karena hampir setiap tamu yang datang itu memberi dua nasihat, satu: jangan berpolitik, dan dua: jangan berpoligami. Saya prihatin karena poligami itu sering dianggap sebuah tindakan yang tidak benar, zholim sehingga pelakunya sering jadi bahan cemoohan, dijadikan contoh yang buruk. Padahal dalam keyakinan saya, poligami itu dalam islam dibolehkan dengan syarat-syarat tertentu.
Seperti emergency exit dalam pesawat.
Pada saat yang sama kita lihat dengan nyata disekitar kita, bahwa perbuatan yang tidak senonoh, pergaulan yang tidak dengan aturan yang benar, tidak dengan aturan agama seperti TTM (Teman Tapi Mesum) dianggap lumrah, padahal hasilnya lahir diluar nikah, nikah dalam keadaan hamil. Kenapa jadi berbalik-balik begini? Nah inilah yang membuat “prihatin yang amat mendalam”, ingin sekali akan adanya penilaian yang
proporsional.

Alasan yang kedua, banyak yang datang berkonsultasi tentang keluarga dan sebagainya berikut pernik-perniknya. Terutama yang suaminya lincah lagi. Kita tidak bisa menjawab secara objektif karena belum mengalami atau berpengalaman. Waktu itu kami membahas ada tiga calon yang saya ajukan ke istri saya. Satu gadis, yang kedua janda belum punya anak, ketiga janda yang sudah cukup banyak anak. Dan ada tambahan kandidat keempat diajukan oleh teh Ninih. “Nenek-nenek yang gampang masuk angin” kata teh Ninih.

Pendek kata, sesudah diskusi-diskusi dengan pernak-perniknya, akhirnya beberapa bulan yang lalu di Bandung, sesudah konsultasi juga dengan guru-guru kami, diambillah keputusan untuk mencoba alenia baru didalam menata keluarga, dengan harapan akan “banyak hikmah” yang diperoleh bagi khususnya keluarga kami. Syukur jika nanti ada juga hikmah yang baik bagi yang lain.

Nah kesimpulan sesudah beberapa waktu berlalu, ternyata ada hikmahnya.
Mau tahu hikmahnya? Yang pertama adalah berat badan saya turun 3 kg, Teh Ninih juga turun 3 kg, jadi tiga-tiganya turun 3 kg, dan jerawat nambah… (canda Aa Gym-red).
Tapi banyak hikmah yang besar sekali yang tidak saya duga sebelumnya.
Satu, saya berharap apa yang kami lakukan ini tidak serta-merta dijadikan rujukan para bapak-bapak untuk melegalisir keinginannya. Karena poligami itu walaupun dibolehkan, harus dengan kemampuan yang memadai, syarat-syarat yang dipenuhi, sehingga sakinah bisa didapat.

Karena kalau tidak, boleh jadi bukan sakinah, yang terjadi adalah masalah baru. Jadi saya berharap jangan dijadikan justifikasi menggampangkan urusan ini, karena ini bukan hal yang ringan, ini adalah urusan yang berat.
Yang kedua, hikmahnya adalah bagi yang sudah terlanjur terjadi dirumahnya. Mudah-mudahan dengan pengalaman kami ini, bisa ditata ulang sehingga keluarga-keluarga tidak menjadi lebih rusak, kita atur sehingga bisa menjadi lebih baik. Ini bagi yang sudah terjadi ya, kalau yang belum jangan menggampangkan.
Dan hikmah yang ketiga, ini penting… Saya sangat menghargai bagi yang punya pendapat atau pandangan yang berbeda dengan pandangan kami. Kami sangat memakluminya, baik dari yang sesama agama Islam, maupun dari yang agamanya berbeda. Namun kami mohon ijin; ijinkanlah keluarga kami melakukan apa yang kami yakini akan bisa menambah hikmah yang mendalam khususnya bagi keluarga kami. Sehingga silahkan
menyikapi dengan proporsional dan jernih. Mungkin jika kecewa terhadap Aa, sebagai kompensasinya
silahkan bangun keluarga menjadi tauladan dengan yang ada, fokuskan kepada keluarga sehingga keluarga menjadi lebih sakinah.

** Teh Ninih
Assalamu’alaikum wr.wb. Terimakasih para wartawan, ini baru dalam sejarah seumur hidup jadi istri Aa Gym dikelilingi oleh para wartawan sebanyak ini. Maha suci Allah yang menciptakan setiap kejadian. Setiap kejadian tidak pernah luput dari takdir Allah. Baik itu takdir Allah yang mungkin akan menyenangkan kita ataupun yang kurang menyenangkan.

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Termasuk saya sendiri ketika menghadapi ujian yang berat bagi seorang wanita, saya jujur karena saya seorang wanita. Yang namanya wanita… tentunya berat kalau sekiranya suaminya menikah lagi. Betulkan begitu? Tapi karena saya berkeyakinan bahwa sesuatu yang sepertinya
menyakitkan belum tentu ini akan menjadi kejelekan. Setiap yang menyakitkan kalau disikapi dengan sikap

positif pasti Allah akan memberikan kebaikan, khususnya bagi saya pribadi.
Yang pertama ujian keikhlasan untuk saya. Apakah mau mengikuti nafsu, saya tidak suka suami saya menikah lagi, atau saya berfikir ini suatu kebenaran atau kejahatan. Saya minta tolong kepada Allah SWT, Ya Allah ini kebenaran atau kejahatan? Terus menerus minta tolong. Saya membuka Qur’an, lihat buku-buku tentang Rasul, ternyata Rasullah SAW melakukan, kemudian di Qur’an juga dibolehkan seorang suami untuk menikah lagi.
Akhirnya target saya adalah walaupun nafsu berat menerima, tapi saya harus berusaha meyakini hukum Allah.

** Teh Ninih kepada Aa
Itu yang pertama Aa, walaupun jatuh bangun, saya ingin menjadi seorang istri yang taat kepada Allah, taat kepada hukum Allah dengan berusaha terus ikhlas ketika suami menikah lagi. Begitu Aa.. Doakan ya Aa, agar bisa istiqomah.

** Teh Ninih
Kemudian yang kedua banyak sekali hikmah yang didapat, terutama menata hati, bagaimana disaat ada madu tentu disitu akan ada kedengkian. Merasa tidak suka dengan kelebihan madu, tentu ini perjuangan saya untuk terus melatih jangan dengki kepada sesama muslimah. Saya berdoa terus, karena wanita itukan dengkinya tinggi, tapi inilah perjuangan saya.

Kemudian yang kedua juga hikmahnya, saya sedang belajar, walaupun jatuh bangun. Ketika Allah memberikan nikmat kepada saya seorang suami yang hebat, cakep, sholeh, katanya sih dompetnya tebal (canda teh Ninih-red). Sudah 20 tahun saya menikmati karunia yang Allah berikan lewat suami saya, dan subhanallah berarti saya harus siap kalau suatu saat diuji oleh Allah, karena Allah Maha Pencemburu. Kalau saya terlalu cinta kepada suami, sehingga menjadi penghalang saya untuk cinta kepada Allah. Dan inilah saatnya saya harus belajar berbagi kebahagian suami saya untuk wanita lain, walaupun batin butuh perjuangan.
Itu hikmah yang kedua, tapi dengan keyakinan kalau terus berdoa, merenung, mudah bagi Allah untuk memberikan keringanan hati agar bisa berbagi. Dan saya yakin Allah pasti memberikan kenikmatan lain. Nanti di akhirat jelas, di duniapun Allah akan berikan kenikmatan, yaitu “nikmat mencintai suami karena Allah”.
Kemudian mengenai hikmah untuk keluarga khususnya secara manusiawi, disaat kita merasa takut kalau suami menikah lagi, nanti kuatir suami tidak cinta lagi ke istri yang lama.

Saya jujur, mudah-mudahan Allah memelihara keikhlasan Aa, ternyata Aa makin lengket sama Teteh, tidak mengerti kenapa ya. Itu luar biasa, artinya apa yang ditakutkan oleh kaum perempuan, kalau nanti poligami, nanti suami malah senengnya ke yang baru, ternyata tidak. Kalau kita berusaha ikhlas pasti Allah memberikan nikmat, tidak mungkin Allah menyia-nyiakan hambanya yang benar-benar hanya karena Allah. Jadi tidak usah takut, yang kita takutkan kalau kita khawatir, kata Rasulullah apa yang kita khawatirkan nanti sesuai dengan apa yang kita duga. Mending dibuat nikmat saja.
Terus untuk anak-anak juga, walaupun semua butuh proses tentu yah. Namanya anak-anak, saya juga sebagai ibunya butuh proses apalagi anak-anak kecil, tapi saya bisa mengambil hikmah, sejauh mana kemampuan orang tua bisa menjelaskan kalau ini kebenaran. Ya, kita terima sambil kita belajar. Kalaupun ada salah dari sikap orang tua yang kurang berkenan bagi anak-anak, alhamdulillah Aa pernah minta maaf kepada anak-anak kalau sikap Aa kurang berkenan untuk anak-anak. Dan anak-anak sangat berlapang hati karena sayang kepada orang tuanya. Saya bangga memilki anak-anak yang sama-sama ingin menjaga keluarga tidak hanya di dunia, tapi ingin sama-sama pulang ke Surga.

Yang terakhir. Saya menyadari bahwa saya adalah manusia biasa yang imannya kadang naik kadang turun. Ada satu permintaan kepada para pemirsa dan juga para wartawan.
Yaitu tolong doakan saya… karena setan tidak suka dengan kebenaran, setan akan terus menggoda. Tapi dengan doa dari pemirsa yang soleh, saya yakin akan mendapatkan kekuatan yang luar biasa dari Allah SWT sehingga apa yang kami lakukan benar-benar hanya mengharapkan ridho Allah dan akan menjadi solusi bagi saya.
Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

** Aa Gym kepada Teh Ninih
“Apa yang Aa katakan ke Mamah? Apakah Aa meminta berbuat sesuatu untuk Aa atau tidak?”

** Teh Ninih kepada Aa
“Saya bertekad bawah apa yang akan dibicarakan dan apa yang ingin saya lakukan bukan karena ingin dihargai oleh suami, bukan karena ingin dihargai oleh para pemirsa. Tapi saya berlindung kepada Allah ini semata-mata karena Engkau ya Allah. Dan saya yakin kalau tujuan karena Allah pasti Allah akan menuntun. Tapi kalau tujuannya suami, suami kan pasti akan pergi, suami akan meninggalkan kita. Tapi kalau tujuannya karena
Allah nanti suami akan tambah lengket.”

** Aa Gym
Jadi begitu hadirin, ada yang mencemaskan teh Ninih di rekayasa. Tidak! Saya akan bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang saya lakukan dan istri pun bebas untuk mengambil sikap sesuai dengan apa yang diyakini.
Ada yang bertanya kenapa tidak langsung diumumkan? Begini… Seperti sepak bola kalau mau bertanding kan timnya harus menunggu kompak dulu. Nah sekarang Allah sudah menyiapkan kita lebih kompak menyikapinya. Jadi mohon maaf, kita betul-betul resmi, hanya saja saat diumumkannya menyusul, saat inilah baru dirasa waktu yang paling tepat.

Terimakasih, mohon doanya sekali lagi pada rekan-rekan wartawan dan pemirsa semua.
Dan kepada siapapun yang merasa kurang berkenan dengan tindakan ini, kalau toh saya belum dianggap sesuai dengan harapan, mudah-mudahan akan lebih banyak figur-figur lain yang sesuai harapan masyarakat Indonesia.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar: