Azkan Ihsan dan Team Bina Rohani Studi Wisata SD Al-Kautsar, 2013
1. Disunnahkan ketika hendak bepergian, mengerjakan sholat dua rakaat,berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabaraniy. Lafaz niatnya :
Usholli
Sunnatas Shafar rok’ataini adaan lillahi Ta’ala (
Sengajaku Shalat sunnah safar dua rakaat karena Allah Ta’ala ) Sertelah Shalat
berdo’a mohon keselamatan. Lalu berpamitan
dengan keluarga dan kerabat, serta memohon didoakan oleh mereka, dan kita
mendoakan mereka [HR. Imam Ahmad]
2. Disunnahkan sebelum keluar dari rumah membaca doa:
بِسْــمِ
اللهِ تَوَكَّـلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَـوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ,
اَللَّـهُمَّ إِنـِّى اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلَّ اَوْ اُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ
اُزَلَّ اَوْ اَظْلَمَ اَوْ اُظْلَمَ اَوْ اَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
“Bismillahi
tawakkaltu ‘alallah, wa laa haula wa laa quwwata illa billah. Allahuuma
inniy a’uudzu bika an adhilla au udholla, au azilla au uzalla, au adzlima au
udzlima, au ajhala au yujhala ‘alayya”.(Dengan menyebut Asma Allah, aku
bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya maupun kekuatan kecuali dengan
Allah. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menjadi sesat dan
disesatkan, atau dari tergelincir dan digelincirkan, atau dari menganiaya dan
dianiaya, atau dari menjadi bodoh dan diperbodoh”.
3. Setelah itu ( diluar rumah) , disunnahkan membaca doa berikut ini:
اَللَّـهُمَّ
أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّـفَرِ وَ الْـخَلِيْفَةُ فِـى اْلاَهْلِ, اَللَّـهُمَّ
إِنِّى اَعُـوْذُ بِكَ مِنَ الضَّبْنَةِ فىِ السَّفَرِ وَ الْكَابَةِ فىِ
الْـمُنْقَلَبِ , اَللَّـهُمَّ اطْوِلَنَا اْلاَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْنَا
السَّفَرَ
“Allahumma
antash shaahibu fis safar, wal khaliifatu fil ahli. Allahumma inniy
‘audzu bika minadl dlabnah fis safar, wal kaabati fil munqalabi;
Allahummathwilanaal ardla, wa hawwin ‘alainaas safar”. [Ya Allah, Engkaulah
sebagai teman dalam perjalanan, sebagai pengganti bagi keluarga. Ya
Allah, aku berlindung dari berteman dengan orang yang tidak berguna dalam
perjalanan, dan beroleh kekecewaan di waktu pulang nanti". Ya Allah,
dekatkanlah bagi kami jarak bumi, dan mudahkanlah perjalanan kami").
Dan jika hendak kembali, beliau saw mengucapkan, "Ayyibuuna taaibuna,
'aabiduuna li rabbinaa haamiduun".(Kami kembali pulang, beribadah dan
bersyukur kepada Rabb kami". [HR. Imam Ahmad, Thabaraniy, dan Bazzar]
4. Hendaknya ketika melangkahkan kaki menuju kendaraan, mengucapkan
Bismillahir rahmaa nirraahiim. Lalu, setelah duduk tenang, membaca
doa:
سُـبْحَانَ
الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَاذَ وَ مَا كُنَّا نَـحْنُ مُـقْرِنِيْنَ وَ إِنَّ اِلىَ
رَبِّنَا لَـمُنْقَلِبُوْنَ
“Alhamdulillah,
subhaanal ladzii sakhkhara lanaa, haadza wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa inna
ila rabbinaa lamunqalibuun”.[Segala puji hanya miliki Allah, Maha Suci Allah
yang telah menjinakkan bagi kami kendaraan ini, padahal sebelumnya kami takkan
mampu menguasainya, dan sungguh kami nanti akan pulang kembali kepada Tuhan
kami"]
Setelah
itu membaca tahmid dan takbir 3 kali, seraya berdoa:
سُـبْحَانك
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ , قَدْ ظَـلَمْتُ نَفْـسِى, فَاغُـفِرْ لِـى, إِنَّهُ
لاَ يَغْـفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Subhaanaka
laa ilaha illa anta, qad dzalamtu nafsii, faghfir liy, innahu laa yaghfirudz
dzunuuba illa anta”. [Maha Suci Engkau, tiada Tuhan melainkan Engkau, aku telah
menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah aku, karena, sesungguhnya tiadalah
yang dapat mengampuni dosa itu melainkan Engkau] [HR. Ibnu Hibban]
5. Ketika seorang musaafir kemalaman di perjalanan, hendaknya ia
berdoa, seperti doa Rasulullah saw berikut ini:
يَا
اَرْضُ , رَبىِ وَ رَبُّكِ الله ُ, اَعُـوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّكِ وَالشَّرِّ مَا
فِيْكِ, وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيْكِ, وَشَرِّ مَا دَبَّ عَلَيْكِ , اَعُوْذُ باِللهِ
مِنْ شَرِّ كُلِّ اَسَدٍ وَ اَسْوَدٍ وَ حَيَّةٍ وَ عَقْرَبٍ وَ مِنُ شَرِّ
سَاكِنِ الْبَلَدِ وَ مِنْ شَرِّ وَالِدٍ وَ مَا وَلَدَ
“Ya
ardlu, Rabbi wa Rabbukillah, a’uudzu billaahi min syarriki wasy syarri maa
fiiki, wa syarri ma khuliqa fiiki, wa syarri ma dabba ‘alaiki, a’uudzu billahi
min syarri kulli asadin wa aswadin, wa hayyatin, wa ‘aqrabin, wa min syarri
saakinil baladi, wa min syarri waalidin wa maa walada” [Hai bumi, Tuhanku dan
Tuhanmu ialah Allah! Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu, kejahatan
yang terdapat padamu, kejahatan dari apa yang dicipta padamu, dan kejahatan
makhluk yang melata di atasmu! Aku berlindung kepada Allah dari bencana
segala binatang buas, dan ular-ular besar, dari ular dank ala, dari bencana
penduduk negeri ini, serta dari bencana orang tua dan keturunannya]
6. Doa Musafir Bila Menempati Sebuah Rumah/ Penginapan/ Hotel
اَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ كُلِّهَا مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“A’uudzu
bikalimaatillahit taammati kullihaa min syarri ma khalaqa”.
[Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurna seluruhnya dari kejahatan yang diciptakanNya]. Siapa saja
yang berdoa dengan doa ini, niscaya tak ada sesuatupun yang bisa mencelakainya
sampai ia berangkat meninggalkan rumah itu. [HR. Jama'ah, kecuali Imam Bukhari
dan Abu Dawud]
7. Doa Musaafir Ketika Telah Dekat Dengan Sebuah Kampung atau Tempat Tujuan
اَللَّـهُمَّ
رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَ رَبِّ اْلاَرْضِيْنَ السَّبْعِ
وَمَا اَقْلَلْنَ وَ رَبِّ الشَّيَاطِيْنَ وَ مَا اَضْلَلْنَ وَ رَبِّ
الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ ، اَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَ خَيْرَ
أَهْلَهَا وَ خَيْرَ مَا ِفيْهَا, وَ نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّ
أَهْلِهَا وَ شَرِّ مَا فِيْهَا
“Allahumma
rabbis samaawaatis sab’i wamaa adhlalna, wa rabbal ardliinas sab’I wa maa
aqlalna, wa rabbasy syayaathiini wa maa adhlalna, wa rabbar riyaahi wamaa
dzaraina. As`aluka khaira haadzihil qaryah wa khaira ahlihaa wa
khairaa maa fiihaa, wa na’uudzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri
maa fiihaa”
[Ya
Allah, Tuhan dari langit yang tujuh dan apa-apa yang dinaungiNya, dan Tuhan
bumi yang tujuh dan apa-apa yang mendiaminya; Tuhan dari setan-setan dan
apa-apa yang disesatkannya, dan Tuhan dari angin dan apa-apa yang
diterbangkannya; aku memohon kepadaMu agar diberi kebaikan-kebaikan dari
kampong ini, kebaikan-kebaikan penduduknya, dan kebaikan yang terdapat di
dalamnya. Kami berlindung kepadaMu dari kejelekannya, kejahatan penduduk,
dan kejahatan yang terdapat di dalamnya]
[HR Ibnu Hibban dan Hakim menyatakan, hadits
ini shahih]
TATA CARA
SHALAT JAMA’ DAN QASHAR
Orang
yang sedang bepergian itu dibolehkan memendekkan shalat atau meringkas shalat
yang jumlah shalatnya empat raka’at menjadi dua raka’at (shalat qashar).
Dibolehkan pula mengumpulkan shalat dalam satu waktu, shalat dhuhur dengan
ashar - maghrib dengan isya’ (shalat jama’). Sedangkan shalat subuh tidak bisa
diqoshor maupun dijama’ tapi untuk shalat maghrib bisa dijama’ dan tidak bisa
diqoshor.
Men-jama'
shalat ada 2. Bila dilakukan waktu shalat yamg awal (misalnya Dhuhur dan Ashar
dilakukan pada waktu Dhuhur), maka dinamakan jama' takdim dan bila dilakukan
pada waktu yang kedua (seperti Dhuhur dan Ashar dilakukan pada waktu ashar)
maka disebut jama' ta'khir.
A. SHALAT
DHUHUR JAMAK TAKDIM DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Dhuhur. Setelah Shalat Dhuhur kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Ashar.
1. Niat
Shalat Dhuhur Jamak Takdim dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDHOL DHUHRI ARBA’A
RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat
Shalat Dhuhur empat rakaat dijama’ dengan Shalat Ashar makmum/iman karena Allah
Ta’alla”
2. Niat
Shalat Ashar Jamak Takdim dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL DHUHRI ARBA’A
RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat
Shalat Dhuhur empat rakaat dijama’ dengan Shalat Ashar makmum/iman karena Allah
Ta’alla”
B. SHALAT
DHUHUR JAMAK TAKHIR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Ashar. Setelah Shalat Dhuhur kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Ashar.
1. Niat
Shalat Dhuhur Jamak Ta’khir dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDLADH ‘ASHRI ARBA’A
RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIDHDHUHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat
Shalat Ashar empat rakaat dijama’ dengan Shalat Dhuhur makmum/iman karena Allah
Ta’alla”
2. Niat
Shalat Ashar Jamak Ta’khir dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL ‘ASHRI ARBA’A
RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIDHDHUHRI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat
Shalat Ashar empat rakaat dijama’ dengan Shalat Dhuhur makmum/iman karena Allah
Ta’alla”
C. SHALAT
DHUHUR QASHAR DAN SHALAT ASHAR QASHAR
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu masing-masing. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur dan
Shalat Ashar menjadi dua rakaat.
1. Niat
Shalat Dhuhur Qoshor
USHALLII FARDHOL DHUHRI
RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat
Shalat Dhuhur dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Ashar dengan Qoshor
USHALLII FARDHOL ‘ASHRI
RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat
Shalat ‘Ashar dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
D. SHALAT
DHUHUR JAMAK TAKDIM DAN QASHAR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Dhuhur. Setelah Shalat Dhuhur kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Ashar. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar masing-
masing menjadi dua rakaat.
1. Niat
Shalat Dhuhur Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDHOL DHUHRI
RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat
Dhuhur dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat ‘Ashar karena Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Ashar Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL ‘ASHRI
RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL DHUHRI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat Qashar
dan Jamak dengan Shalat Dhuhur karena Allah Ta’alla”
E. SHALAT
DHUHUR JAMAK TAKHIR DAN QASHAR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Ashar. Setelah Shalat Dhuhur kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Ashar. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar
menjadi dua rakaat.
1. Niat
Shalat Dhuhur Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Ashar
USHALLII FARDHOL DHUHRI
RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat Qashar
dan Jamak dengan Shalat ‘Ashar karena Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Ashar Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHOL‘ASHRI
RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL DHUHRI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat Qashar
dan Jamak dengan Shalat Dhuhur karena Allah Ta’alla”
F. SHALAT
MAGHRIB JAMAK TAKDIM DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Maghrib. Setelah Shalat Maghrib kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Isya’.
1. Niat
Shalat Maghrib Jama’ Takdim dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDHOL MAGHRIBI
TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat
dijama’ dengan Shalat Isya’ makmum/iman karena Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Isya’ Jama’ Takdim dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDHOL MAGHRIBI
TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat
dijama’ dengan Shalat Isya’ makmum/iman karena Allah Ta’alla”
G. SHALAT
MAGHRIB JAMAK TA’KHIR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Setelah Shalat Maghrib kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Isya’.
1. Niat
Shalat Maghrib Jama’ Ta’khir dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAASA
RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat
dijama’ dengan Shalat Isya’ makmum/iman karena Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Isya’ Jama’ Ta’khir dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDHOL ISYAA’I ARBA’A
RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Isya’ empat rakaat
dijama’ dengan Shalat Maghrib makmum/iman karena Allah Ta’alla”
H. SHALAT
ISYA’ QASHAR
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’ menjadi
dua rakaat.
Niat
Shalat Isya’ dengan Qoshor
USHALLII
FARDLADH ISYA’I RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku
niat Shalat Isya’ dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
I.
SHALAT MAGHRIB
JAMAK TAKDIM DAN QASHAR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Maghrib. Setelah Shalat Maghrib kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’ menjadi dua rakaat.
1. Niat
Shalat Maghrib Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLAL MAGHRIBI TSALAASA
RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ISYA’I LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat
Qashar dan Jamak dengan Shalat Isya’ karena Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Isya’ Jama’ Takdim beserta Qoshor dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDLAL ISYA’I ARBA’A
RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Isya’ dua rakaat Qashar
dan Jamak dengan Shalat Maghrib karena Allah Ta’alla”
J. SHALAT
MAGHRIB JAMAK TA’KHI QASHAR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan:
Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Setelah Shalat Maghrib kemudian
dilanjutkan dengan Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’ menjadi dua rakaat.
1. Niat
Shalat Maghrib Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLADH MAGHRIBI TSALAASA
RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ISYA’I LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat
Qashar dan Jamak dengan Shalat Isya’ karena
Allah Ta’alla”
2. Niat
Shalat Isya’ Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDHAL ISYA’I RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL
MAGHRIBI LILLAAHI TA’AALAA “Aku niat
Shalat Isya’ dua rakaat
Qashar dan Jamak dengan Shalat Maghrib karena Allah Ta’alla”
(
Setelah Kembali di rumah masing-masing di sunnahkan untuk Shalat Sunnah di
Masjid terdekat sebelum memasuki rumah )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar