Makalah untuk
Disampaikan dalam Perkuliahan Pendidikan Profesi
Guru PAI Angkatan II 2013/ 2014
DOSEN INSTRUKTUR :
DR. SITI FATIMAH, M. Pd
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Hakikat, Ciri, dan
Komponen Belajar Mengajar” ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir
zaman.
Dengan segala
kemampuan penulis yang terbatas, makalah ini mencoba menguraikan tentang
hakikat, ciri-ciri, serta komponen-komponen apa saja yang mendukung kegiatan
belajar mengajar. Dan dengan adanya makalah ini penulis berharap sedikit
membantu para pembaca dan penulis sendiri dalam proses belajar dan mengajar.
Sebagai calon
pendidik profesional hendaknya kita lebih memahami bagaimana hakekat dan Ciri
serta Komponen Belajar Mengajar, namun demikian, apabila dalam
makalah ini dijumpai kekurangan dan kesalahan baik dalam pengetikan maupun
isisnya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari para
pembaca.
Akhirnya dengan
segala kerendahan hati, penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Dr. Siti Fatimah, M.Pd Tutot/
Instuktur dalam Mata Kuliah Pengembangan Strategi Pembelajaran juga kepada semua
Peserta PPG PAI yang akan bersama-sama mewujudkan tercapainya tujuan
perkuliahan Pengembangan Strategi Pembelajaran. Semoga makalah yang sederhana
ini bermanfaat.
Amin yaa
rabbal alamin.
PENDAHULUAN
Belajar mengajar
adalah suatu kegiatan edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi antara guru
dengan anak didik. Dan interaksi tersebut dikarenakan adanya belajar mengajar
yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan.
Masalah yang cukup
sulit dihadapi oleh seorang guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang
disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Dengan kata lain,
sebagai seorang guru dituntut untuk bisa menentukan metode penyampaian bahan
pelajaran yang terbaik kepada anak didiknya. Karena metode mempunyai
andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar maka diperlukan pemahaman
tentang Hakekat, ciri dan komponen- komponen yang harus terpenuhi dalam proses
belajar mengajar.
Keberhasilan dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM) akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan
suatu metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, ini berarti, tujuan
pembelajaran akan dapat dicapai dengan menggunakan metode yang tepat. Dengan
tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil
dalam proses belajar mengajar (KBM).
PEMBAHASAN
A. Hakikat Belajar
Mengajar
Dalam kehidupan kita sehari-hari hampir tidak pernah
terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas
sendiri atau berkelompok. Karena belajar merupakan kegiatan penting setiap
orang, termasuk didalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sedangkan
mengajar dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk
menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar.[1]
Dalam kehidupan
belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan
pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan
belajar anak didik dalam mencapai tujuan pengajaran.
Kegiatan mengajar
bagi seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah anak didik, berbeda dengan
belajar, belajar tidak selamanya memerlukan kehadiran seorang guru. Sedangkan
mengajar pasti merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan anak
didik. Karena itu, belajar dan mengajar merupakan istilah yang sudah baku dan
menyatu di dalam konsep pengajaran.
Guru yang mengajar
dan anak didik yang belajar adalah dwi tunggal dalam perpisahan jiwa raga
bersatu antara guru dan anak didik.
Sama halnya dengan
belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu suatu proses
mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap
berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak
didik dalam dalam melakukan proses belajar. (Nana Sudjana,1991:29)
Akhirnya, bila
hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat mengajar adalah proses
“pengaturan” yang dilakukan oleh guru.[2]
B. Ciri Belajar Mengajar
Belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya
dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak
terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memeroleh
seusuatu yang ada di lingkungan sekitar.[3]
Karena itu, sebagai
suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri
tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut:
1.
Belajar mengajar
memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembanagan
tertentu
2.
Ada suatu prosedur
(jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
3.
Kegiatan belajar
mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus
4.
Ditandai dengan
aktivitas anak didik
5.
Dalam kegiatan
balajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing
6.
Dalam kegiatan
balajar mengajar membutuhkan kedisiplinan
7.
Ada batas waktu
8.
Evaluasi
C. Komponen-komponen
Belajar Mengajar
Sebagai suatu sistem
tentu saja kegiatan mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan,
bahan pelajaran, kegiatan balajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta
evaluasi. Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita
yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan
yang diprogramkan tanpa tujuan, karena tanpa tujuan adalah suatu hal yang tidak
memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan dibawa. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan
kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada
anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan
berbuat dalam lingkungan sosialnya.
Ny. Dr. Roestiyah, N.K. (1989:44)
mengatakan bahwa suatu pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku
(perfomance) murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari
bahan yang kita ajarkan. [4]
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah sustansi
yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran
proses balajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan
mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan pada
anak didik.[5] Bahan pelajaran merupakan komponen
yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah initi dalam
proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
3. Kegiatan Belajar
Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua
komponen pengajaran, kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.[6] Ada berbagai metode pengajaran yang
perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar. Ini perlu, karena
ketepatan metode akan memengaruhi bentuk strategi belajar mengajar.[7]
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Alat adalah berupa
suruhan, perintah, larangan, dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran
adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram,
slide, video, dan sebagainya.
6. Sumber Pelajaran
Sumber pelajaran merupakan bahan
atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi
si pelajar. Sebab, pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan
hal-hal baru (perubahan).
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan
pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai. Karena itu
di dalam menyusun evaluasi hendaknya memperhatikan secara seksama rumusan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dapat mengukur sejauh mana
proses pembelajaran telah dilaksanakan.[8]
KESIMPULAN
Belajar mengajar
adalah suatu kegiatan edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi antara guru
dengan anak didik. Dan interaksi tersebut dikarenakan adanya belajar mengajar
yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Akhirnya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka
hakikat mengajar sebagai suatu “proses pengaturan” yang dilakukan oleh guru.
Menurut Edi Suardi
ciri belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Belajar mengajar memiliki
tujuan.
2. Ada suatu prosedur
(jalannya interaksi) yang terencana.
3. Kegiatan belajar
mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.
4. Ditandai dengan
aktivitas anak didik
5. Dalam kegiatan
balajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing
6. Dalam kegiatan
balajar mengajar membutuhkan kedisiplinan
7. Ada batas waktu
8. Evaluasi
Komponen – komponen
belajar mengajar adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
2. Bahan Pelajaran
3. Kegiatan Belajar
Mengajar
4. Metode
5. Alat
6. Sumber Pelajaran
7. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Aunnurrahman,
2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Gulo,
W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Mujiono
dan Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Zain,
Aswan & Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipt