Rabu, 27 Juni 2012

Tarhib Ramadhan 1433 H / 2012


Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”   “Ya Allah, jadikanlah Ramadhan kami kali ini hamparan taman bunga, tempat kami merasakan indahnya hidup bebas dari segala amarah dan syahwat.”



Program Madrasah Ramadhan dirancang untuk menghasilkan lulusan dengan gelar Taqwa,  firman Allah dalam surah Al-Baqarah :183: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa  sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dalam ayat itu terdapat kata “la’alla”. Kata “la’alla” ini jika yang mengucapkan manusia maka memiliki makna harapan. Jadi “la’allakum tattaquun” berarti “semoga kamu bertaqwa”. Akan tetapi lain halnya jika yang mengatakan “la’alla” adalah Allah, maka bukan bermakna harapan lagi namun bermakna kepastian  

Gelar Taqwa  akan dianugerahkan jika memenuhi kualifikasi berikut ini.

1.Tawadhu’ (Kesadaran bahwa seluruh kelebihan dan keistimewaan yang ada pada diri kita bukanlah alat untuk menyombongkan diri).
2.Qana’ah (Selalu menerima dengan lapang apa saja yang Allah karuniakan. Mendekap suka maupun duka dengan kadar kemesraan yang sama).
3.Wara’ (Menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah. Pada bulan Ramadhan, yang halal saja (makan dan minum) ditahan apalagi yang haram).
4.Yakin  (Bahwa sesuangguhnya musibah yang ditimpakan kepada diri, suatau saat akan sirna tenggelam di batas cakrawala kehidupan yang tunduk di hadapan Kehendak dan Keagungan Allah).

Mari kita kaitkan dengan empat hal yang PASTI akan terjadi dalam hidup kita, yakni:
 
1.Kita membutuhkan sesama manusia . Kita membutuhkan orang lain, maka harus bisa diterima oleh orang lain. Agar bisa diterima oleh sesama manusia, maka membutuhkan sifat tawadhu’ (rendah hati). Orang yang tawadhu’ akan disukai oleh orang lain, berbeda dengan orang yang angkuh dan sombong.
2.Kita membutuhkan harta . manusia akan senantiasa merasa cukup manakala ada sifat qana’ah dalm dirinya. Orang yang qana’ah dapat menerima apa saja dan bagaimana saja keadaan dirinya. Setelah berusaha apa saja yang dia bisa, dia akan menyerahkan sisanya pada Allah dan menerima apa saja yang dikaruniakan padanya dan mensyukurinya.
3.Kita membutuhkan Allah swt.  Orang yang membutuhkan Allah hendaknya berusaha semaksimal mungkin agar dincintai Allah. Dengan dicintai Allah, maka semua harapannya akan terpenuhi. Agar dicintai Allah maka haruslah wara’ karena wara’ adalah salah satu wujud ketaatan pada-Nya.
4.Kita membutuhkan ketenangan.   Ketenagan adalah hal yang kita dambakan. Itulah salah satu faktor yang akan membuat kita bahagia. Ketenangan hidup dicapai manakala manusia mempunyai keyakinan, bahwa apapun yang Allah berikan adalah demi kebaikan dirinya.

Ada adab yang berlaku untuk menyambut tamu yang juga berlaku untuk menyambut tamu agung Ramadhan.

1.Tidak membiarkan rumah kita seperti rumah hantu. Hati adalah Rumah kita. hendaknya bebas dari segala kotoran, bersih dari segala penyakit hati.
2.Tidak menjadikan rumah kita, rumah yang ’tertutup’. Maka jadikan rumah itu rumah yang senantiasa terbuka. yaitu hati yang mudah tersentuh dengan segala kebaikan dan kemuliaan.
3.Tidak membiarkan rumah kita, rumah yang  gelap gulita.  Untuk menyambut tamu kita, kita terangi rumah (hati) kita dengan penerangan terbaik. (Tanda hati yang bertabur cahaya adalah: Selalu membayangkan atau berangan-angan telah berada di akhirat (merasakan suasana surga). Bersih dari segala tipu daya dunia. Selalu siap kapan pun kematian datang menyapa )
4.Kita sambut tamu dengan ’senyum’,kita suguhi  dengan suguhan  terlezat dan  minuman ternikmat:   tilawah Al-Qur’an ,  shadaqah dan infaq , memperbanyak shalat ,  puasa dengan ihtisab (ikhlas)

________________________                                                                                                                   
        Oleh : Azkan Ihsan / 081379997779, Ringkasan  materi ceramah tarhib Ramadhan 1433 H/ 2012

Tidak ada komentar: