Berislam menuju keselamatan, berkompetisi meraih prestasi, bersama membangun citra,memperjuangkan kehidupan islami, membentuk generasi robbani menuju masyarakat "Khairu Ummah"
Hal yang perlu dilakukan jika ingin semangat dalam beribadah adalah menjaga panca indera dari pengaruh yang buruk. Menjaga mata dari melihat hal-hal yang dilarang Allah SWT, menjaga telinga dari mendengar kata-kata yang buruk, menjaga mulut dari berkata dusta dan keji, serta menjaga anggota tubuh dari melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT. Khusus untuk mata, inilah pintu masuk yang paling mudah merusak hati. Pepatah mengatakan, “Dari mata turun ke hati”. Itulah sebabnya Allah menurunkan ayat khusus agar kita menjaga pandangan kita (hanya memandang yang baik dan halal saja). “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. 24 : 30).
2. Menjauhi lingkungan yang buruk
Untuk semangat dalam beribadah, maka jangan bergaul dengan teman-teman yang tidak mengajak kita ke arah kebaikan. Yang lalai dari mengingatkan kita tentang Allah dan ajaran-Nya (Islam). Sebagian anak-anak muda ada yang tidak begitu sensitif dengan akhlak teman sepergaulannya. Yang dilihat dari temannya hanyalah populeritas, kekayaan atau kecantikan temannya. Hal ini adalah salah dan menjerumuskan kita. Nabi saw pernah mengingatkan kita, barangsiapa bergaul dengan tukang api, maka kita akan terkena percikannya. Sebaliknya, barang siapa bergaul dengan pedagang minyak wangi, maka kita akan terkena harumnya. Pepatah lain mengatakan, “Jika kita ingin melihat kemuliaan seseorang, lihatlah siapa teman-temannya”.
3. Membaca buku-buku Islam
Cara lain untuk meningkatkan semangat ibadah adalah banyak membaca buku-buku Islam, terutama buku Islam tentang tazkiyatun nafs (kebersihan hati) seperti buku-buku sufi, sejarah hidup Nabi Muhammad saw, cerita-cerita penuh hikmah, dan lain-lain. Bacalah buku Islam secara rutin dan terjadwal. Jangan pernah abai untuk membaca buku-buku Islam secara rutin. Kalau perlu, kita mempunyai perpustakaan pribadi yang membuat kita lebih mudah membaca buku-buku Islam sesuai dengan keperluan.
4. Mengikuti pengajian
Hal penting lainnya dalam menjaga semangat ibadah adalah menghadiri pengajian secara rutin. Pengajian disini maksudnya adalah belajar agama (aqidah, akhlaq, ibadah, fiqih, dan lain-lain), bukan sekedar belajar membaca Al Qur’an. Sebaiknya setiap muslim memiliki pengajian tetap yang dikunjungi secara rutin. Salah satu perbedaan umat dahulu dan kini adalah umat Islam terdahulu (salaf) mempunyai kebiasaan ngaji. Bahkan mereka merasa aib jika absen dari pengajian. Sebaliknya umat Islam sekarang tidak lagi suka dengan pengajian. Ikut pengajian tidak lagi menjadi agenda prioritas dalam jadwal waktu mereka. Kalau ada waktu kosong baru mereka ngaji. Bukan sebaliknya, berani mengorbankan acara lain demi mengikuti pengajian secara rutin. Faedah ikut pengajian sangat banyak. Diantaranya seperti yang disabdakan Nabi Muhammad saw, “Tidak ada suatu kaum yang menghadiri majelis zikir (pengajian) kecuali malaikat akan mengelilinginya (selama berada di dalam mejelis), dilingkupi oleh rahmat-Nya, diturunkan ketenangan (ke dalam hatinya), dan disebut-sebut namanya oleh Allah SWT di hadapan makhluk-makhluk langit”..
5. Menambah ibadah sunnah.
Jika semangat ibadah ingin lebih mantap lagi, sebaiknya kita juga melakukan ibadah sunnah yang merupakan ibadah tambahan (nafilah) dalam Islam. Ibadah sunnah itu banyak, antara lain : membaca Al Qur’an, sholat dhuha, sholat tahajjud, infaq, shaum sunnah, bersedekah, dan lain sebagainya. Lakukankanlah dengan rutin walau sedikit daripada sekaligus tetapi jarang. “Amal yang disukai Allah adalah amal yang rutin walau sedikit” (HR. Muslim). Untuk menjaga rutinitas obadah sunnah sebaiknya membuat catatan tentang ibadah yang sudah dan belum dilakukan dalam setiap hari. Insya Allah dengan rutinitas ibadah sunnah, iman kita akan selalu prima.
"Kenapa sih, ngga boleh
pacaran!", kalimat seperti ini acap kali diucapkan oleh para remaja,
dengan nada kesal. Zaman sekarang, remaja pacaran, berjalan dan mojok
berduaan, memang sudah sangat biasa. Mereka terlihat dimana-mana.
Mari kita kaji bersama-sama, "Mengapa pacaran dilarang?" Allah Maha Tahu, Yang Maha Pencipta tentunya yang paling tau
apa yang terbaik buat kita. Allah menginginkan manusia ciptaanNya hidup
bahagia, sehat dan sejahtera.
Sekarang coba kita fikirkan, seseorang yang dari usia muda sudah pacaran, katakanlah
usia 11 tahun. Menikah usia 25 tahun. Kira-kira sudah gonta ganti pacar berapa
kali ya?
Pengaruh media, televisi, internet, bacaan dan lain-lain membuat pergaulan
menjadi bebas. Pola pacaran juga menjadi lebih "berbahaya" dan
"seronok". Jika seseorang menjadi pacar yang ke sekian kali nya, maka
tidak ada jaminan bahwa ia tidak tersentuh oleh pacarnya yang terdahulu.
Kemungkinan besar (tidak semua ya) masing-masing pasangan sudah jadi barang
bekas, sudah dipegang-pegang oleh pacar terdahulu. Naudzubillah. Apakah
seseorang rela memiliki pasangan yang demikian? dan kemungkinan hatinya masih
mencintai bekas pacarnya yang terdahulu?
Kalau misalkan dari usia muda pacaran dengan seseorang, ngga ganti-ganti sampai
bertahun-tahun. Gimana? ... Nah, ini ada bahaya yang lain lagi, namanya
"Sindrom Kodok Rebus"...???
Katanya sih, kalau kita mau merebus kodok, jangan langsung dimasukkan ke dalam
air panas. Pastinya ia akan loncat. Letakkan kodok itu di panci berisi air
dingin lalu dihangatkan. Sedikit demi sedikit temperatur dinaikkan. Si kodok
merasa nyaman dengan air yang mulai menghangat. Terus dinaikkan suhunya. Kodok
tidak lompat, sampai suatu saat suhu sudah terlampau panas, ia ingin lompat
tapi tidak mampu, sebagian tubuhnya mateng. Lalu?...is death alias
tewas.
Barangsiapa yang berduaan (laki dan perempuan yang bukan muhrim). Maka yang
ketiganya adalah setan. Kebanyakan orang pacaran mungkin awalnya ngga bermaksud
zina. Namun dengan "sindrom kodok rebus", setan mangganggu manusia
sedikit demi sedikit. Awalnya mungkin cuma berpegangan tangan lalu berlanjut,
makin lama makin mendekati zina. Sampai suatu saat terjadilah zina. Siapa yang
paling dirugikan? perempuan!! karena sampai sekarang belum ada laki2 yang bisa
diperiksa masih perjaka atau ngga. Dan belum ada laki-laki yang hamil he ..he.
Makanya para gadis, berhati-hati lah. Sekali terjadi perzinahan, maka
"nasi sudah menjadi bubur".
"Mendekati" zina saja sudah dilarang. Allah Maha Tahu, jika sudah
mendekati zina, maka setan akan sangat mudah merayu manusia untuk jatuh ke
dalam perzinahan.
Semakin sering kita dengar berita, ditemukan bayi perempuan, dibuang atau pun
dibunuh. Atau berita pembunuhan seorang perempuan, yang ternyata sedang hamil
di luar nikah. Kenapa ya?...karena ... perzinahan bisa membawa kepada
pembunuhan. Biasanya yang dibunuh adalah bayi yang lahir di luar nikah atau
diaborsi, mau pun pihak perempuan.
Coba buka deh, QS Al Isra (17:30-32) yang
artinya: "(30)Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena
takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (31) Dan janganlah
kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk. (32) Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah [membunuhnya], melainkan dengan suatu [alasan] yang benar.
Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi
kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas
dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan."
Kita lihat bahwa ayat tentang zina di atas diapit oleh dua ayat pembunuhan,
pembunuhan anak dan pembunuhan jiwa. Subhanallah, hal ini tentunya bukan
kebetulan kan?
Belum lagi kasus pembuangan bayi. Untuk menutupi rasa malu, manusia bisa
berubah menjadi teramat kejam. Naudzubillah min dzalik.
Kalau pacaran dilarang lalu bagaimana cara mengenal calon suami atau istri?
Dalam Islam ada perkenalan sebelum menikah, istilahnya khitbah. Hal ini
dibolehkan ,jika memang sudah serius menuju ke pernikahan. Dan dalam perkenalan
ini tetap saja harus ada pihak ke tiga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Ada satu hal
lagi yang perlu diingat. Berpacaran atau pun berzinah itu dosa, sedangkan
menikah itu dianjurkan. Mengapa? Karena hal inilah yang membedakan manusia
dengan hewan. Pernah ngga dapat undangan, " Eh, minggu depan datang ya,
kucing saya mau nikah" :)...
Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina adalah
termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh
karena itu ayatnya berbunyi sebagaimana yang dikutip di awal tulisan
ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina, tetapi jangan
mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina
itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling
memandang, berkenalan, bercumbu kemudian baru berbuat zina yang terkutuk
itu.
PENCEGAHAN
Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka
segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan
juga. Misalnya minum arak, bukan hanya minumnya yang diharamkan, tapi
juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang membelinya, yang duduk
bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan.
Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka
syariat Islam memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena
Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia.
Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :
Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan.
Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram
berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah
mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan perempuan
berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk menggoda
mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.
Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan
pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan
zina. Oleh karena itu Allah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki
mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan mereka (dari yang haram)
dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah kepada kaum wanita
hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga
kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan
dilarang mereka untuk memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk
tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadits dikatakan bahwa wanita
yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan bentuk
tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai make up dan
sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap
laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari
kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga
(apalagi masuk surga).
Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi
bersabda : “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau
meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat
siksaannya). Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang minum (minuman
keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam hatinya,
seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau yang
sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat
lagi, maka dia meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka).
Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang
wanita cantik yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian
ditawarkan kepada seorang pemuda … “Maukah kamu saya kasihkan perempuan
itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya akan masukan kamu ke
kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak muda
itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian
digodok keesokan harinya dalam api?
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan
kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang
lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani
dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka
Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu
gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah
diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa
zina itu haram.
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu
yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di
masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena
adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit.
Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya,
sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan
keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah :
Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan.
Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan berolahraga
Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat
Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al-Qur’an dan
merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca shalawat, shalat berjamaah
di Masjid, menghadiri pengajian-pengajian dan berteman dengan
orang-orang yang shaleh yang akan selalu mengingatkan kita kepada jalan
yang lurus.
Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang
sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu
diantaranya menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki
yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena kecantikannya. Coba
anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita yang paling cantik di alam
dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali lebih
cantik dari wanita yang anda bayangkan itu.